TERATOLOGI
Teratologi merupakan
cabang dari ilmu embriologi yang khusus mempelajari tentang akibat, mekanisme
dan manifestasi embrionik yang cacat (abnormal). Bentuk embriotoksik ini
ditentukan oleh jenis senyawa, dosis dan waktu penggunaannya selama kehamilan.
Selain senyawa kimia, faktor lain yang menimbulkan teratogen adalah kekurangan
gizi, radiasi kimia, infeksi virus, hipervitamin, ketidakseimbangan hormonal,
genetik dan berbagai kondisi stres (Hartati, 2007)
Beberapa jenis
anomali menurut Hartati (2007):
1. Malformasi
Terjadi selama pembentukan struktur
(organogenesis). Malformasi dapat disebabkan faktor lingkungan dan genetik.
Kebanyakan malformasi berawal dari minggu ketiga sampai minggu kedelapan
kehamilan. Anomali ini dapat menyebabkan hilangnya sebagian atau seluruh
struktur organ dan/atau perubahan-perubahan konfigurasi normal.
2. Disrupsi
Mengakibatkan perubahan morfologi struktur organ setelah pembentukannya. Penyebabnya adalah proses-proses yang merusak, seperti kecelakan pada pembuluh darah yang menyebabkan atresia usus dan cacat yang ditimbulkan pita amnion.
Mengakibatkan perubahan morfologi struktur organ setelah pembentukannya. Penyebabnya adalah proses-proses yang merusak, seperti kecelakan pada pembuluh darah yang menyebabkan atresia usus dan cacat yang ditimbulkan pita amnion.
3. Deformasi
Disebabkan oleh gaya-gaya mekanik dalam jangka waktu yang lama. Deformasi sering kali mengenai sistem kerangka otot. Anomali ini dapat sembuh setelah lahir.
Disebabkan oleh gaya-gaya mekanik dalam jangka waktu yang lama. Deformasi sering kali mengenai sistem kerangka otot. Anomali ini dapat sembuh setelah lahir.
4. Sindrom
Sekelompok cacat yang terjadi secara bersamaan, memiliki etiologi yang spesifik dan sama. Istilah ini menunjukkan telah dibuat sebuah diagnosis dan risiko terjadinya kembali telah diketahui.
Sekelompok cacat yang terjadi secara bersamaan, memiliki etiologi yang spesifik dan sama. Istilah ini menunjukkan telah dibuat sebuah diagnosis dan risiko terjadinya kembali telah diketahui.
Menurut Hartati
(2007), ada juga kelainan yang disebabkan oleh teratogen. Teratogen penyebab
kelainan kongenital :
1. Agen infeksi (co. : Virus rubella,
sitomegalovirus, virus herpes simpleks, HIV, sifilis)
2. Agen fisik (co. : sinar X, hipertermia)
3. Agen kimia (co. : talidomid, asam
valproat, fenitoin, amfetamin, alkohol, merkuri, kokain)
4. Hormon (co. : agen androgenik,
dietilstilbestrol (DES), diabetes gestational (diabetes ibu)
PENYAKIT YANG BERHUBUNGAN DENGAN
TERATOLOGI
Beberapa penyakit yang berhubungan dengan
perkembangan embrio yaitu:
1. Bibir sumbing
Bibir
sumbing biasanya terjadi dalam 30-60 hari pertama kehamilan. Bibir biasanya
dibentuk oleh 5-6 minggu kehamilan dan langit-langit telah dibentuk oleh 10
minggu.
Penyebabnya yaitu kekurangan vitamin B dan
asam folat dalam diet ibu, warisan genetik orangtua yang dapat menyampaikan gen
penyebab clefts (bibir sumbing) serta pengkonsumsian alkohol dan tembakau (khususnya
rokok).
Gambar 1. Bibir sumbing sampai ke langit-langit mulut
Gambar 2. Perbandingan dan tipe bibir sumbing
Gambar 1. Bibir sumbing sampai ke langit-langit mulut
Gambar 2. Perbandingan dan tipe bibir sumbing
2. Polydactili
Polidaktili merupakan kelainan pertumbuhan jari sehingga jumlah jari
pada tangan atau kaki lebih dari lima. Polidaktili
terjadi pada 1 dari 1.000 kelahiran.
Penyebabnya
bisa karena kelainan genetika atau faktor keturunan. Bentuknya bisa berupa
gumpalan daging, jaringan lunak, atau sebuah jari lengkap dengan kuku dan
ruas-ruas yang berfungsi normal. Tapi, umumnya hanya berupa tonjolan daging
kecil atau gumpalan daging bertulang yang tumbuh di sisi luar ibu jari atau
jari kelingking.
3. Agenesis
Agenesis
adalah alat tubuh tidak dibentuk sama sekali. Dalam embrio manusia, pembedaan
tulang belakang lumbar, sakrum, dan koksigis terjadi antara minggu keempat dan
ketujuh.
Banyak
bentuk agenesis yang mematikan, seperti tidak adanya seluruh otak
(anencephaly), tapi agenesis satu organ pasangan dapat menyebabkan sedikit
masalah. Agenesis ginjal, kandung kemih, testis, ovarium, tiroid, dan paru-paru
dikenal. Agenesis dari lengan atau kaki disebut meromelia (tidak adanya satu
atau kedua tangan atau kaki), phocomelia (tangan normal dan kaki tetapi tidak
ada lengan atau kaki), dan amelia (tidak lengkap anggota tubuh atau anggota
badan). Agenesis dapat disebabkan oleh tidak adanya jaringan embrio atau dengan
paparan bahan kimia di dalam rahim, dan sering dikaitkan dengan kelainan bawaan
lainnya.
Gambar 4. Agenesis pada organ tubuh bagian
posterior
4. Kinefelter's Syndrome (XXY)
Sindrom Klinefelter adalah kelainan genetik pada laki-laki yang diakibatkan oleh
kelebihan kromosom X. Laki-laki normal memiliki kromosom
seks berupa XY, namun penderita sindrom
klinefelter umumnya memiliki kromosom seks XXY. Penderita sindrom klinefelter
akan mengalami infertilitas, keterbelakangan mental, dan gangguan perkembangan
ciri-ciri fisik yang diantaranya berupa ginekomastia (perbesaran kelenjar susu dan
berefek pada perbesaran payudara), dll.
Penyebabnya yaitu Kelebihan kromosom X pada laki-laki. Ini terjadi karena nondisjungsi meiosis (meiotic nondisjunction)
kromosom seks selama terjadi gametogenesis (pembentukan gamet) pada
salah satu orang tua. Nondisjungsi meiosis adalah kegagalan sepasang kromosom
seks untuk memisah (disjungsi) selama proses meiosis terjadi. Sebagian
besar penderita sindrom klinefelter memiliki kromosom XXY, namun ada pula yang
memiliki kromosom XXXY, XXXXY, XXYY, dan XXXYY.
Gambar 5. Pria dewasa yang mengalami
Sindrom Kinefelter
Gambar 6. Kromosom yang mengalami kelainan Sindrom
Klenifelter
5. Sindrom Down
Sindrom Down (bahasa Inggris: Down syndrome) merupakan kelainan genetik
yang terjadi pada kromosom 21 pada berkas q22 gen SLC5A3,[1] yang dapat dikenal
dengan melihat manifestasi klinis yang cukup khas.
Dan karena ciri-ciri yang tampak aneh seperti tinggi badan yang relatif pendek, kepala mengecil, hidung yang datar menyerupai orang Mongoloid maka sering juga dikenal dengan mongolisme.
Dan karena ciri-ciri yang tampak aneh seperti tinggi badan yang relatif pendek, kepala mengecil, hidung yang datar menyerupai orang Mongoloid maka sering juga dikenal dengan mongolisme.
Penyebab down syndrome ini
dimulai pada kromosom 21 dimana terjadi penambahan jumlah menjadi dua kromosom
yang dikenal dengan nama kromosom 21 plus. Pada kromosom tersebut terjadi
kegagalan untuk memisahkan diri pada saat proses pembelahan dan kemudian
mengalami perkembangan yang abnormal. Sebagai akibatnya, penderita akan
mengalami kondisi dimana mental serta fisiknya menjadi terbelakang.
Gambar
7. Seorang anak yang mengalami Sindrom Down
6. Lesio pada otak fetus
Lesi
pada otak merupakan salah satu kelainan yang terjadi saat embriologi khususnya
pada saat neurulasi. Gangguan pada fetus fase akhir dan selama masa bayi, besar
kemungkinan akan terjadi gangguan kelainan patologis yang fokal dan ireversibel
pada jaringan yang telah berdiferensiasi, dan lesi-lesi ini mungkin menjadi
dasar palsi serebral.
Gambar 8. Foto
otak fetus yang mengalami lesi
7. Sirenomelus
Sirenomelia
adalah cacat lahir mematikan dari tubuh bagian bawah ditandai oleh fusi nyata
dari kaki ke ekstremitas bawah tunggal. Cacat lahir lainnya selalu dikaitkan
dengan sirenomelia, paling sering kelainan pada ginjal, usus besar, dan alat
kelamin.
Malformasi
tungkai bawah yang terlihat pada bayi dengan sirenomelia terdiri dari fusi
nyata dari kaki. Dalam kasus yang parah hanya ada dua tulang hadir di seluruh
tungkai (tulang paha dan mungkin tibia).
Gambar 9. Sirenomelus
8. Phocomelia
Phocomelia
yaitu ketiadaan anggota gerak. Sebuah cacat lahir anggota tubuh, disamakan
dalam pidato sehari-hari untuk sirip segel, tangan atau kaki yang melekat pada
batang tubuh oleh satu, kecil, cacat tulang tanpa, masing-masing, sebuah siku
atau lutut.
Gambar 10. Phocomelia
9. Syndactyly
Sindaktili merupakan kelainan jari berupa pelekatan dua jari atau lebih
sehingga telapak tangan menjadi berbentuk seperti kaki bebek atau angsa (webbed
fingers). Dalam keadaan normal, ada sejumlah gen yang membawa “perintah” kepada
deretan sel di antara dua jari untuk mati, sehingga kedua jari tersebut menjadi
terpisah sempurna. Pada kelainan ini, gen tersebut mengalami gangguan.
Akibatnya, jari-jari tetap menyatu dan tidak terpisah menjadi lima jari.
Penyebabnya kebanyakan akibat kelainan genetika atau keadaan di
dalam rahim yang menyebabkan posisi janin tidak normal, cairan amnion pecah,
atau obat-obatan tertentu yang dikonsumsi ibu selama masa kehamilan. Apabila
penyebabnya akibat kelainan genetika, maka tidak dapat dilakukan pencegahan.
Kemungkinannya dapat diperkecil bila penyebabnya adalah obat-obatan yang
dikonsumsi ibu selama hamil.
Gambar 11. Syndaktili pada jari kaki
Gambar 12. Tipe-tipe syndaktili
10. Dwarfisme
Dwarfisme
adalah bertubuh pendek akibat kondisi medis tertentu. Kadang-kadang
didefinisikan sebagai tinggi dewasa kurang dari 4 kaki 10 inci (147 cm),
meskipun definisi ini bermasalah karena bertubuh pendek dalam dirinya sendiri
tidak gangguan. Dwarfisme dapat disebabkan oleh sekitar 200 kondisi medis yang
berbeda.
Gambar 13. Sekeluarga yang mengalami dwarfisme
11. Gigantisme
Gigantisme adalah kelainan genetik yang menyebabkan seorang tumbuh sangat
tinggi melebihi batas normal tinggi seorang manusia. Ada dua macam gigantisme :
pertama pituitary gigantism yang menyebabkan pertumbuhan tinggi badan yang
tidak terkendali. Kedua cerebral gigantism, dimana sel-sel otak tumbuh secara
berlebihan sehingga penderita mengalami keterbelakangan mental.
Gambar 14. Seorang pria yang mengalami gigantisme
DAFTAR PUSTAKA KEHAMILAN DAN TERATOLOGI
http://epyfkh.blog.unair.ac.id/category/ teratologi/
http://www.fkh.unair.ac.id /materi/materi%20kuliah%20embriologi/12-Patologi%20Perkembangan.ppt
http://repository.usu.ac.id/bitstream/12345
6789/3477/1/kedokteran-mansyur5.pdf
http://php.med.unsw.edu.au/embryology/index.
php?title=Birth
http://id.wikipedia.org/wiki/Sindrom_Klinefelter
winxworld30.blogspot.com
http://www.healthline.com/galecontent/sirenomelia-1
http://www.healthdictionary.info/Phocomelia.htm
http://www.news-medical.net/health/Dwarfism-What-is-Dwarfism-(Indonesian).aspx
http://www.geschool.net/amalialistiani/blog/post/mutasi-pada-manusia
http://www.ayahbunda.co.id/Artikel/Gizi+dan+Kesehatan/kelainan.jari.polidaktili.pada.bayi/001/00
/1282/1/4
http://www.ayahbunda.co.id/Artikel/Bayi/Gizi+dan+Kesehatan/operasi.pemisahan.jari.pada.kasus.sindaktili/001/001/1283/42/2
makeyousmarter.blogspot.com
www.topfm951.net
www.bedah-plastik.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar