Taksonomi
Tumbuhan Rendah
Tatanama Tumbuhan
1.
Unsur utama yang menjadi ruang lingkup
Taksonomi Tumbuhan adalah pengenalan (identifikasi), pemberian nama dan
penggolongan atau klasifikasi.
2.
Peraturan tentang pemberian nama ilmiah
perlu diciptakan agar ada kesamaan pemahaman di antara ahli-ahli Botani di
seluruh dunia tentang apa yang dimaksud.
3.
Nama ilmiah adalah nama-nama dalam bahasa
Latin atau bahasa yang diperlakukan sebagai bahasa Latin tanpa memperhatikan
dari bahasa mana asalnya.
4.
Setiap individu tumbuhan termasuk dalam
sejumlah taksa yang jenjang tingkatnya berurutan.
5.
Tingkat jenis (species) merupakan dasar dari
seluruh takson yang ada.
6.
Nama-nama takson di atas tingkat suku
(familia) diambil dari ciri khas yang berlaku untuk semua warga dengan akhiran
yang berbeda menurut tingkatnya.
7.
Nama suku (familia) merupakan satu kata
sifat yang diperlakukan sebagai kata benda berbentuk jamak. Nama tersebut
diambil dari nama salah satu marga yang termasuk dalam suku tadi ditambah
dengan akhiran -aceae.
8.
Nama marga merupakan kata benda berbentuk
mufrad atau suatu kata yang diperlakukan demikian. Kata ini dapat diambil dari
sumber mana pun, dan dapat disusun dalam cara sembarang.
9.
Nama ilmiah untuk jenis harus bersifat
ganda, artinya terdiri atas dua suku kata yang berbentuk mufrad yang
diperlakukan sebagai bahasa Latin.
10. Nama
takson tingkat suku ke bawah diikuti nama orang yang memberikan nama ilmiah
dalam bentuk singkatan.
Klasifikasi
a.
Klasifikasi tumbuhan adalah pembentukan kelompok-kelompok
dari seluruh tumbuhan yang ada di bumi ini hingga dapat disusun takson-takson
secara teratur mengikuti suatu hierarki.
b.
Sifat-sifat yang dijadikan dasar dalam
mengadakan klasifikasi berbeda-beda tergantung orang yang mengadakan
klasifikasi dan tujuan yang ingin dicapai dengan pengklasifikasian itu.
c.
Takson yang terdapat pada tingkat takson
(kategori) yang lebih rendah mempunyai kesamaan sifat lebih banyak daripada
takson yang terdapat pada tingkat takson (kategori) di atasnya.
d.
Perbedaan antara istilah takson dengan
kategori yaitu istilah takson yang ditekankan adalah pengertian unit atau
kelompok yang mana pun, sedangkan istilah kategori yang ditekankan adalah
tingkat atau kedudukan golongan dalam suatu hierarki tertentu.
e.
Dalam taksonomi tumbuhan istilah yang
digunakan untuk menyebutkan suatu nama takson sekaligus menunjukkan pula
tingkat takson (kategori).
f.
Ada tiga sistem klasifikasi dalam taksonomi
tumbuhan yaitu sistem klasifikasi buatan, sistem klasifikasi alam, dan sistem
klasifikasi filogenetik.
g.
Berdasarkan sejarah perkembangannya ketiga
sistem klasifikasi tersebut dibagi menjadi empat periode yaitu periode sistem
habitus, periode sistem numerik, periode sistem alam, dan periode sistem
filogenetik.
h.
Sistem klasifikasi yang tinjauannya
didasarkan modifikasi dari sistem yang telah ada dengan penambahan data yang
baru, disebut sistem kontemporer.
i.
Kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi akan
berpengaruh pula terhadap perkembangan ilmu taksonomi tumbuhan.
j.
Perubahan klasifikasi organisme hidup yang
semula dua dunia kemudian menjadi empat dunia, atau dari empat dunia menjadi
lima dunia, telah mengakibatkan sekelompok atau sebagian kelompok organisme
yang semula termasuk dalam dunia tumbuhan dipindahkan ke dalam dunia (regnum)
baru atau regnum yang lain.
TAKSONOMI TUMBUHAN
Identifikasi
1.
Identifikasi tumbuhan adalah menentukan
namanya yang benar dan tempatnya yang tepat dalam sistem klasifikasi.
2.
Tumbuhan yang akan diidentifikasikan mungkin
belum dikenal oleh dunia ilmu pengetahuan (belum ada nama ilmiahnya), atau
mungkin sudah dikenal oleh dunia ilmu pengetahuan.
3.
Penentuan nama baru dan penentuan
tingkat-tingkat takson harus mengikuti aturan yang ada dalam KITT.
4.
Prosedur identifikasi tumbuhan yang untuk
pertama kali akan diperkenalkan ke dunia ilmiah memerlukan bekal ilmu
pengetahuan yang mendalam tentang isi KITT.
5.
Untuk identifikasi tumbuhan yang telah
dikenal oleh dunia ilmu pengetahuan, memerlukan sarana antara lain bantuan
orang, spesimen herbarium, buku-buku flora dan monografi, kunci identifikasi
dan lembar identifikasi jenis.
6.
Flora adalah suatu bentuk karya taksonomi
tumbuhan yang memuat jenis-jenis tumbuhan yang ditemukan dalam suatu wilayah
tertentu.
7.
Monografi adalah suatu bentuk karya taksonomi
tumbuhan yang memuat jenis-jenis tumbuhan yang tergolong dalam kategori
tertentu. baik yang terbatas pada suatu wilayah tertentu saja maupun yang
terdapat di seluruh dunia.
8.
Kunci identifikasi merupakan serentetan
pertanyaan-pertanyaan yang jawabnya harus ditemukan pada spesimen yang akan
diidentifikasi.
9.
Bila semua pertanyaan berturut-turut dalam
kunci identifikasi ditemukan jawabnya, berarti nama serta tempatnya dalam
sistem klasifikasi tumbuhan yang akan diidentifikasi dapat diketahui.
10. Lembar
Identifikasi Jenis adalah sebuah gambar suatu jenis tumbuhan yang disertai
dengan nama klasifikasi jenis yang bersangkutan.
Klasifikasi ilmiah menunjuk ke bagaimana ahli biologi mengelompokkan dan mengkategorikan spesies dari organisme yang punah maupun yang hidup. Klasifikasi modern berakar pada sistem Carolus Linnaeus, yang mengelompokkan spesies menurut sifat fisik yang dimiliki bersama. Pengelompokan ini sudah direvisi sejak Carolus Linnaeus untuk menjaga konsistensi dengan asas sifat umum yang diturunkan dari Darwin.
Untuk mengenali dan mempelajari makhluk hidup secara keseluruhan tidak mudah sehingga dibuat klasifikasi (pengelompokan) makhluk hidup. Klasifikasi makhluk hidup adalah suatu cara memilah dan mengelompokkan makhluk hidup menjadi golongan atau unit tertentu. Urutan klasifikasi makhluk hidup dari tingkat tertinggi ke terendah (kepastian terakhir) adalah Kingdom(kerajaan), Phylum atau Filum (tumbuhan)/Divisio (hewan), Classis (Kelas), Ordo (Bangsa), Famili (Suku), Genus (Marga), dan Spesies (Jenis).
Tujuan klasifikasi makhluk hidup adalah untuk mempermudah untuk mengenali, membandingkan, dan mempelajari makhluk hidup. Membandingkan berarti mencari persamaan dan perbedaan sifat atau ciri pada makhluk hidup.
Klasifikasi makhluk hidup didasarkan pada persamaan dan perbedaan ciri yang dimiliki makhluk hidup, misalnya bentuk tubuh atau fungsi alat tubuhnya. Makhluk hidup yang memliliki ciri yang sama dikelompokkan dalam satu golongan. Contoh klasifikasi makhluk hidup adalah :
· Berdasarkan
ukuran tubuhnya. Contoh: Tumbuhan dikelompokkan menjadi pohon, perdu, dan
semak.
· Berdasarkan
lingkungan tempat hidupnya. Contoh: Tumbuhan dikelompokkan menjadi tumbuhan
yang hidup di lingkungan kering (xerofit), tumbuhan yang hidup di lingkungan
air (hidrofit), dan tumbuhan yang hidup di lingkungan lembab (higrofit).
· Berdasarkan
manfaatnya. Contoh: Tumbuhan dikelompokkan menjadi tanaman obat-obatan, tanaman
sandang, tanaman hias, tanaman pangan dan sebagainya
· Berdasarkan
jenis makanannya. Contoh: Hewan dikelompokkan menjadi hewan pemakan daging
(karnivora), hewan pemakan tumbuhan (herbivora), dan hewan pemakan hewan serta
tumbuhan (omnivora).
Sistem Klasifikasi Lima Kingdom
Semula para ahli hanya mengelompokkan
makhluk hidup menjadi 2 kerajaan, yaitu kerajaan tumbuhan dan kerajaan hewan.
Dasar para ahli mengelompokkan makhluk hidup menjadi 2 kerajaan :
1.
Kenyataan bahwa sel kelompok tumbuhan
memiliki dinding sel yang tersusun dari selulosa.
2.
Tumbuhan memiliki klorofil sehingga dapat
membuat makanannya sendiri melalui proses fotosintesis dan tidak dapat
berpindah tempat dan hewan tidak memiliki dinding sel sementara hewan tidak
dapat membuat makanannya sendiri, dan umumnya dapat berpindah tempat.
Namun ada tumbuhan yang tidak dapat membuat
makanannya sendiri, yaitu jamur (fungi). Berarti, tumbuhan berbeda dengan jamur
maka para ahli taksonomi kemudian mengelompokkan makhluk hidup menjadi tiga
kelompok, yaitu Plantae (tumbuhan), Fungi (jamur), dan Animalia (hewan).
Setelah para ahli mengetahui struktur sel (susunan sel) secara pasti, makhluk hidup dikelompokkan menjadi empat kerajaan, yaitu Prokariot, Fungi, Plantae, dan Animalia, Pengelompokan ini berdasarkan ada tidaknya membran inti sel. Sel yang memiliki membran inti disebut sel eukariotik, sel yang tidak memiliki membran inti disebut sel prokariotik.
Pada tahun 1969 Robert H. Whittaker
mengelompokkan makhluk hidup menjadi lima kingdom, yaitu Monera, Protista,
Fungi, Plantae, dan Animalia. Pengelompokan ini berdasarkan pada susunan sel,
cara makhluk hidup memenuhi makanannya, dan tingkatan makhluk hidup.
Penjelasan Sistem Klasifikasi Makhluk Hidup Lima Kingdom:
Kingdom Monera
Para makhluk hidup di Kingdom Monera berupa makhluk hidup sel tunggal (uniseluler). Makhluk hidup yang dimasukkan dalam kerajaan Monera memiliki sel prokariotik (sel sederhana yang mempunyai kapsul sebagai lapisan terluarnya dan dinding sel didalamnya). Kelompok Monera ini terdiri dari Eubacteria (selama ini kita mengenalnya sebagai bakteri) dan Archaebacteria (bakteri yang hidup pada habitat ekstrim).
Kingdom Protista
Makhluk hidup yang dimasukkan dalam kerajaan Protista memiliki sel eukariotik. Protista memiliki tubuh yang tersusun atas satu sel atau banyak sel tetapi tidak berdiferensiasi. Protista umumnya memiliki sifat antara hewan dan tumbuhan. Kelompok ini terdiri dari Protista menyerupai tumbuhan (ganggang), Protista menyerupai jamur, dan Protista menyerupai hewan Protozoa, Protos: pertama, zoa: hewan).
Protozoa mempunyai klasifikasi berdasarkan
sistem alat geraknya, yaitu Flagellata/Mastigophora (bulu cambuk, contoh
Euglena, Volvox, Noctiluca, Trypanosoma, dan Trichomonas), Cilliata/Infusiora
(rambut getar, contoh Paramaecium), Rhizopoda/Sarcodina (kaki semu, contoh
Amoeba), dan Sporozoa (tidak mempunyai alat gerak, contoh Plasmodium).
Kingdom Fungi (Jamur)
Fungi memiliki sel eukariotik. Fungi tak dapat membuat makanannya sendiri. Cara makannya bersifat heterotrof, yaitu menyerap zat organik dari lingkungannya sehingga hidupnya bersifat parasit dan saprofit. Kelompok ini terdiri dari semua jamur, kecuali jamur lendir (Myxomycota) dan jamur air (Oomycota). Beberapa kelompok kelas antara lain:
a.
kelas Myxomycetes (jamur lendes) contoh nya
[[Physarum policephalius]].
b.
kelas Phycomycetes (jamur ganggang) contoh
nya jamur tempe (Rhizopusorizae, mucor mue
Kingdom Plantae (Tumbuhan)
Tumbuhan memiliki sel eukariotik. Tubuhnya
terdiri dari banyak sel yang telah berdiferensiasi membentuk jaringan. Tumbuhan
memiliki kloroplas sehingga dapat membuat makanannya sendiri (bersifat
autotrof). Sel tumbuhan juga mempunyai dinding sel, plastida, dan ukuran
vakuola yang cenderung besar (melebihi ukuran nukleus/inti). Tumbuhan terdiri
dari tumbuhan lumut (Bryophyta), tumbuhan paku (Pteridophyta), tumbuhan berbiji
terbuka (Gymnospermae), dan tumbuhan berbiji tertutup (Angiospermae).
Kingdom Animalia (Hewan)
Hewan memiliki sel eukariotik. Tubuhnya tersusun atas banyak sel yang telah berdiferensiasi membentuk jaringan. Hewan tidak dapat membuat makanannya sendiri sehingga bersifat heterotrof. Kelompok ini terdiri dari semua hewan, yaitu hewan tidak bertulang belakang (invertebrata/avertebrata) dan hewan bertulang belakang (vertebrata).
Pada tahun 1970-an seorang mikrobiolog bernama Carl Woese dan peneliti lain dari university of Illinois menemukan suatu kelompok bakteri yang memiliki ciri unik dan berbeda dari anggota kingdom Monera lainnya. Kelompok tersebut dinamakan Archaebacteria. Archaebacteria lebih mendekati makhluk hidup eukariot dibandingkan bakteri lain yang merupakan prokraiot.
Hal itu menyebabkan terciptanya sistem
klasifikasi 6 kingdom pemisah kingdom Archaebacteria dari anggota kingdom
Monera lain yang kemudaian disebut Eubacteria. Namun hingga sekarang yang
diakui sebagai sistem klasifikasi standar adalah sistem Lima Kingdom yang
ditemukan oleh Whittaker.
Poaceae
Padi, Salah satu spesies dari Poaceae
Klasifikasi ilmiah
Poaceae
Padi, Salah satu spesies dari Poaceae
Klasifikasi ilmiah
Kerajaan : Plantae
Divisi : Magnoliophyta(tidak termasuk) Monocots(tidak termasuk) Commelinids
(Eumonocots)
Ordo : Poales
Famili : Poaceae
(R.Br.)
Barnhart
Tidak ada komentar:
Posting Komentar