Rabu, 18 Desember 2013

STRUKTUR MORFOLOGI DAN ANATOMI TUMBUHAN



BAB I
PENDAHULUAN
A.    Latar Belakang Masalah
Dalam biologi, tumbuhan merujuk pada organisme yang termasuk ke dalam Regnum Plantae. Di dalamnya masuk semua organisme yang sangat biasa dikenal orang seperti pepohonan, semak, terna, rerumputan, paku-pakuan, lumut, serta sejumlah alga hijau. Hampir semua anggota tumbuhan bersifat autotrof, dan mendapatkan energi langsung dari cahaya matahari melalui proses fotosintesis.
Karena warna hijau amat dominan pada anggota tumbuhan ini, nama lain yang dipakai adalah Viridiplantae ("tetumbuhan hijau"). Nama lainnya adalah Metaphyta.
Ciri yang segera mudah dikenali pada tumbuhan adalah warna hijau yang dominan akibat kandungan pigmen klorofil yang berperan vital dalam proses penangkapan energi melalui fotosintesis. Dengan demikian, tumbuhan secara umum bersifat autotrof. Beberapa perkecualian, seperti pada sejumlah tumbuhan parasit, merupakan akibat adaptasi terhadap cara hidup dan lingkungan yang unik. Karena sifatnya yang autotrof, tumbuhan selalu menempati posisi pertama dalam rantai aliran energi melalui organisme hidup (rantai makanan).
Tumbuhan bersifat stasioner atau tidak bisa berpindah atas kehendak sendiri, meskipun beberapa alga hijau bersifat motil (mampu berpindah) karena memiliki flagelum. Akibat sifatnya yang pasif ini tumbuhan harus beradaptasi secara fisik atas perubahan lingkungan dan gangguan yang diterimanya. Variasi morfologi tumbuhan jauh lebih besar daripada anggota kerajaan lainnya. Selain itu, tumbuhan menghasilkan banyak sekali metabolit sekunder sebagai mekanisme pertahanan hidup atas perubahan lingkungan atau serangan pengganggu. Reproduksi juga terpengaruh oleh sifat ini
Dalam Makalah ini akan di jelaskan tentang masing masing struktur morfologi dan anatomi Tumbuhan.
B.     Rumusan Masalah
dari latar belakan masalah di atas maka dapat dirumuskan masalah sebagai berikut :  
1.      Apa yang  dimaksud dengan morfologi?
2.      Bagaimana morfologi tumbuhan?
3.      Apa yang  dimaksud dengan anatomi?
4.      Bagaimana anatomi tumbuhan?
C.    Tujuan Penulisan
Dari rumusan masalah di atas maka tujuan penulisan makalah ini adalah :
1.      Mengetahui arti morfologi.
2.      Mengetahui morfologi tumbuhan.
3.      Mengetahui arti anatomi.
4.      Mengetahui anatomi tumbuhan.
BAB II
PEMBAHASAN
1.          Pengertian Morfologi
Morfologi dipakai oleh berbagai cabang ilmu. Secara harafiah, morfologi  berasal dari kata morphos yang bearti bentuk dan logos yang berarti ilmu. Jadi morfologi berarti ilmu yang mempelajari tentang bentuk atau pengetahuan tentang bentuk.
2.          Morfologi tumbuhan
Morfologi tumbuhan adalah ilmu yang mengkaji berbagai organ tumbuhan, baik bagian-bagian, bentuk maupun fungsinya. 
Secara klasik, tumbuhan terdiri dari tiga organ dasar:
a.  Akar
Salah satu bagian penting tumbuhan adalah akar. Akar merupan bagian tumbuhan yang arah tumbuhnya ke dalam tanah. Oleh karena itu, umumnya akar berada di dalam tanah. Akar biasanya berwarna keputih-putihan atau kekuning-kuningan. Bentuk akar sebagian besar meruncing pada ujungnya. Bentuk runcing memudahkan akar menembus tanah.
Secara umum, ada dua jenis akar yaitu:
1    Akar serabut. Akar ini umumnya terdapat pada tumbuhan monokotil. Walaupun kadang-kadang, tumbuhan dikotil juga memilikinya (dengan catatan, tumbuhan dikotil tersebut dikembangbiakkan dengan cara cangkok, atau stek). Fungsi utama akar serabut adalah untuk memperkokoh berdirinya tumbuhan.
(Akar Serabut)
2    Akar tunggang. Akar ini umumnya terdapat pada tumbuhan dikotil. Fungsi utamanya adalah untuk menyimpan makanan.
    
(Akar Tunggang)
Fungsi akar bagi tumbuhan:
1.  Untuk menyokong dan memperkokoh berdirinya tumbuhan di tempat hidupnya.
2.  Untuk menyerap air dan garam-garam mineral (zat-zat hara) dari dalam tanah
3.  Mengangkut air dan zat-zat makanan yang sudah diserap ke tempat-tempat pada tubuh tumbuhan yang memerlukan
4.  Pada beberapa macam tumbuhan ada yang berfungsi sebagai alat respirasi, misalnya tumbuhan bakau
5.  Pada beberapa jenis tumbuhan, ada yang berguna sebagai tempat menyimpan cadangan makanan atau sebagai alat reproduksi vegetatif. Misalnya wortel yang memiliki akar tunggang yang membesar, berfungsi sebagai tempat menyimpan makanan. Pada tumbuhan sukun, dari bagian akar dapat tumbuh tunas yang akan tumbuh menjadi individu baru.
Modifikasi akar
1.  Akar napas. Akar naik ke atas tanah, khususnya ke atas air seperti pada genera Mangrove (Avicennia, Soneratia).
                                         
(Akar Napas)
2.  Akar gantung. Akar sepenuhnya berada di atas tanah. Akar gantung terdapat pada tumbuhan epifit Anggrek.
(Akar Gantung)
3.  Akar tunjang. Akar ini banyak terdapat pada tumbuhan jenis tropis.
 
(Akar Tunjang)
4.  Akar penghisap. Akar ini terdapat pada tumbuhan jenis parasit seperti benalu
b.  Batang
Batang merupakan bagian dari tumbuhan yang amat penting, dan mengingat serta kedudukan batang bagi tubuh tumbuhan, batang dapat disamakan dengan sumbu tubuh tumbuhan. Pada umumnya batang mempunyai sifat-sifat berikut :
1.      Umumnya berbentuk panjang bulat seperti silinder atau dapat pula mempunyai bentuk lain, akan tetapi selalu bersifat aktinomorf.
2.      Terdiri atas ruas-ruas yang masing-masing dibatasi oleh buku-buku dan pada buku-buku inilah terdapat daun.
3.      Biasanya tumbuh ke atas menuju cahaya atau matahari (bersifat fototrop atau heliotrop)
4.      Selalu bertambah panjang di ujungnya, oleh sebab itu sering dikatakan, bahwa batang mempunyai pertumbuhan yang tidak terbatas.
5.      Mengadakan percabangan dan selama hidupnya tumbuhan, tidak digugurkan, kecuali kadang-kadang cabang atau ranting yang kecil.
Umumnya tidak berwarna hijau, kecuali tumbuhan yang umurnya pendek, misalnya rumput dan waktu batang masih muda.
(Batang)
c.   Daun
Daun merupakan salah satu organ tumbuhan yang tumbuh dari batang, umumnya berwarna hijau dan terutama berfungsi sebagai penangkap energi dari cahaya matahari melalui fotosintesis. Daun merupakan organ terpenting bagi tumbuhan dalam melangsungkan hidupnya karena tumbuhan adalah organisme autotrof obligat, ia harus memasok kebutuhan energinya sendiri melalui konversi energi cahaya menjadi energi kimia.
(Daun)
Fungsi
1.      Tempat terjadinya fotosintesis.
pada tumbuhan dikotil, terjadinya fotosintesis di jaringan parenkim palisade. sedangkan pada tumbuhan monokotil, fotosintesis terjadi pada jaringan spons.
2.      Sebagai organ pernapasan.
Di daun terdapat stomata yang befungsi sebagai organ respirasi (lihat keterangan di bawah pada Anatomi Daun).
3.      Tempat terjadinya transpirasi.
4.      Tempat terjadinya gutasi.
Alat perkembangbiakkan vegetatif.Misalnya pada tanaman cocor bebek (tunas daun).
Organ-organ lain dapat digolongkan sebagai organ sekunder karena terbentuk dari modifikasi organ dasar. Beberapa organ sekunder dapat disebut sebagai organ aksesori, karena fungsinya tidak vital. Beberapa organ sekunder penting:
a.  Bunga
Bunga adalah batang dan daun yang termodifikasi. Modifikasi ini disebabkan oleh dihasilkannya sejumlah enzim yang dirangsang oleh sejumlah fitohormon tertentu. Pembentukan bunga dengan ketat dikendalikan secara genetik dan pada banyak jenis diinduksi oleh perubahan lingkungan tertentu, seperti suhu rendah, lama pencahayaan, dan ketersediaan air.
(Bunga)
Fungsi biologi bunga adalah sebagai wadah menyatunya gamet jantan (mikrospora) dan betina (makrospora) untuk menghasilkan biji. Proses dimulai dengan penyerbukan, yang diikuti dengan pembuahan, dan berlanjut dengan pembentukan biji.
Beberapa bunga memiliki warna yang cerah dan secara ekologis berfungsi sebagai pemikat hewan pembantu penyerbukan. Beberapa bunga yang lain menghasilkan panas atau aroma yang khas, juga untuk memikat hewan untuk membantu penyerbukan.
Manusia sejak lama terpikat oleh bunga, khususnya yang berwarna-warni. Bunga menjadi salah satu penentu nilai suatu tumbuhan sebagai tanaman hias.
b.  Buah
Buah adalah organ pada tumbuhan berbungan yang merupakan perkembangan lanjutan dari bakal buah (ovarium). Buah biasanya membungkus dan melindungi biji. Fungsi utama buah, yakni sebagai pemencar biji tumbuhan.
     
(Buah)
c.   Biji
Biji merupakan embrio atau tumbuhan kecil yang termodifikasi sehingga dapat bertahan lebih lama pada kondisi kurang sesuai untuk pertumbuhan.
(Biji)
d.  Umbi
Umbi merupakan satu organ dari tumbuhan yang merupakan modifikasi dari organ lain dan berfungsi sebagai penyimpan zat tertentu (umumnya karbohidrat).
       
(Umbi)
Tiga yang pertama disebut sebagai organ seksual karena mutlak diperlukan dalam reproduksi seksual.
3.          Anatomi
Anatomi (berasal dari bahasa Yunani  anatomia, dari anatemnein, yang berarti memotong) Anatomi sendiri berarti   cabang dari biologi yang berhubungan dengan struktur dan organisasi dari makhluk hidup.
Anatomi Tumbuhan  berarti penjelasan tentang struktur dan organisasi dari Tumbuhan. Anatomi tumbuhan disebut  juga Fitotomi.
Sedangkan Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia Anatomi dapat diartikan sebagai ilmu yg melukiskan letak dan hubungan bagian-bagian tubuh manusia, binatang, atau tumbuh-tumbuhan; atau  uraian yg mendalam tentang  sesuatu: --revolusi; atau secara deskriftif diartikan sebagai ilmu mengenai struktur organ tubuh normal; -- perbandingan ilmu yg membandingkan struktur pada berbagai spesies yg berbeda.
4.          Anatomi Tumbuhan
 Anatomi tumbuhan atau fitoanatomi merupakan analogi dari anatomi manusia atau hewan. Walaupun secara prinsip kajian yang dilakukan adalah melihat keseluruhan fisik sebagai bagian-bagian yang secara fungsional berbeda, anatomi tumbuhan menggunakan pendekatan metode yang berbeda dari anatomi hewan. Organ tumbuhan terekspos dari luar, sehingga umumnya tidak perlu dilakukan "pembedahan".
Anatomi tumbuhan biasanya dibagi menjadi tiga bagian berdasarkan hierarki dalam kehidupan:
a.      Organologi
Organologi, mempelajari struktur dan fungsi organ berdasarkan jaringan-jaringan penyusunnya. Berikut adalah jaringan-jaringan dasar yang menyusun tiga organ pokok tumbuhan.
1. Akar
Akar tersusun dari jaringan-jaringan berikut :
·         epidermis
·         parenkim
·         endodermis
·         kayu
·         pembuluh (pembuluh kayu dan pembuluh tapis) dan
·         kambium pada tumbuhan dikotil.
Permukaan akar seringkali terlindung oleh lapisan gabus tipis. Bagian ujung akar memiliki jaringan tambahan yaitu tudung akar. Ujung akar juga diselimuti oleh lapisan mirip lendir yang disebut misel (mycel) yang berperan penting dalam pertukaran hara serta interaksi dengan organisme (mikroba) lain.
Inti  Akar


Rambut Akar


Tudung Akar

2.  Batang
Susunan batang tidak banyak berbeda dengan akar. Batang tersusun dari jaringan berikut:
·         epidermis
·         parenkim
·         endodermis
·         kayu
·         jaringan pembuluh, dan
·         kambium pada tumbuhan dikotil.
Struktur ini tidak banyak berubah, baik di batang utama, cabang, maupun ranting. Permukaan batang berkayu atau tumbuhan berupa pohon seringkali dilindungi oleh lapisan gabus (suber) dan/atau kutikula yang berminyak (hidrofobik). Jaringan kayu pada batang dikotil atau monokotil tertentu dapat mengalami proses lignifikasi yang sangat lanjut sehingga kayu menjadi sangat keras.
3.  Daun
Daun lengkap terdiri dari pelepah daun, tangkai daun serta helai daun. Helai daun sendiri memiliki urat daun yang tidak lain adalah kelanjutan dari jaringan penyusun batang yang berfungsi menyalurkan hara atau produk fotosintesis. Helai daun sendiri tersusun dari jaringan-jaringan dasar berikut:
·         epidermis
·         jaringan tiang
·         jaringan bunga karang dan
·         jaringan pembuluh.
Permukaan epidermis seringkali terlapisi oleh kutikula atau rambut halus (pilus) untuk melindungi daun dari serangga pemangsa, spora jamur, ataupun tetesan air hujan.
b.      Histologi
Histologi, mempelajari struktur dan fungsi berbagai jaringan berdasarkan bentuk dan peran sel penyusunnya. Jaringan penyusun tumbuhan antara lain :
1.      kodo (jaringan pelindung)
2.      kolenkim (jaringan penyokong)
3.      sklerenkim (jaringan penyokong)
4.      parenkim (jaringan dasar)
5.      xilem (jaringan pembuluh/pengangkut)
6.      floem (jaringan pembuluh/pengangkut)
Xilem atau pembuluh kayu adalah komponen utama pada jaringan pengangkut yang ada pada tumbuhan. Kata xilem diambil dari bahasa Yunani klasik xúlon yang berarti kayu. Xilem bertugas menyalurkan air dan mineral dari akar ke bagian atas tumbuhan yaitu daun. Sel xilem banyak mengandung lignin dan merupakan pembentuk bagian utama dari apa yang kita kenal sebagai kayu.
Ada tiga faktor yang menyebabkan air dan mineral dapat naik dari akar ke daun yaitu:
·         Tekanan akar
·         Kapilaritas
·         Transpirasi : Transpirasi (Bahasa Inggris:transpiration) adalah hilangnya uap air dari permukaan tumbuhan.
Floem atau pembuluh tapis adalah komponen utama pada jaringan pengangkut yang ada pada tumbuhan. Floem bertugas untuk mengedarkan hasil fotosintesis ke seluruh bagian tumbuhan.
c.       Sitologi
Sitologi mengkaji bagian bagian yang terkecil dalam tumbuhan yaitu sel. Sel merupakan unit organisasi terkecil yang menjadi dasar kehidupan dalam arti biologis. Semua fungsi kehidupan diatur dan berlangsung di dalam sel. Karena itulah, sel dapat berfungsi secara autonom asalkan seluruh kebutuhan hidupnya terpenuhi.
Makhluk hidup (organisme) tersusun dari satu sel tunggal (uniselular), misalnya bakteri, Archaea, serta sejumlah fungi dan protozoa) atau dari banyak sel (multiselular). Pada organisme multiselular terjadi pembagian tugas terhadap sel-sel penyusunnya, yang menjadi dasar bagi hirarki hidup.
Struktur sel dan fungsi-fungsinya secara menakjubkan hampir serupa untuk semua organisme, namun jalur evolusi yang ditempuh oleh masing-masing golongan besar organisme (Regnum) juga memiliki kekhususan sendiri-sendiri. Sel-sel prokariota beradaptasi dengan kehidupan uniselular sedangkan sel-sel eukariota beradaptasi untuk hidup saling bekerja sama dalam organisasi yang sangat rapi.
Pada awalnya sel digambarkan pada tahun 1665 oleh seorang ilmuwan Inggris Robert Hooke yang telah meneliti irisan tipis gabus melalui mikroskop yang dirancangnya sendiri. Kata sel berasal dari kata bahasa Latin cellula yang berarti rongga/ruangan.
Secara umum setiap sel memiliki : membran sel, sitoplasma, dan inti sel atau nukleus.
Sel tumbuhan dan sel bakteri memiliki lapisan di luar membran yang dikenal sebagai dinding sel. Dinding sel bersifat tidak elastis dan membatasi perubahan ukuran sel. Keberadaan dinding sel juga menyebabkan terbentuknya ruang antarsel, yang pada tumbuhan menjadi bagian penting dari transportasi hara dan mineral di dalam tubuh tumbuhan.
Sitoplasma dan inti sel bersama-sama disebut sebagai protoplasma. Sitoplasma berwujud cairan kental (sitosol) yang di dalamnya terdapat berbagai organel yang memiliki fungsi yang terorganisasi untuk mendukung kehidupan sel. Organel memiliki struktur terpisah dari sitosol dan merupakan "kompartementasi" di dalam sel, sehingga memungkinkan terjadinya reaksi yang tidak mungkin berlangsung di sitosol. Sitoplasma juga didukung oleh jaringan kerangka yang mendukung bentuk sitoplasma sehingga tidak mudah berubah bentuk.
Organel-organel yang ditemukan pada sitoplasma adalah
·         mitokondria (kondriosom)
·         badan Golgi (diktiosom)
·         retikulum endoplasma
·         plastida (khusus tumbuhan, mencakup leukoplas, kloroplas, dan kromoplas)
·         vakuola (khusus tumbuhan)
Pada Perkembangan dan Perubahan sel terdapat istilah Siklus Sel. Siklus sel adalah proses duplikasi secara akurat untuk menghasilkan jumlah DNA kromosom yang cukup banyak dan mendukung segregasi untuk menghasilkan dua sel anakan yang identik secara genetik. Proses ini berlangsung terus-menerus dan berulang (siklik)
Pertumbuhan dan perkembangan sel tidak lepas dari siklus kehidupan yang dialami sel untuk tetap bertahan hidup. Siklus ini mengatur pertumbuhan sel dengan meregulasi waktu pembelahan dan mengatur perkembangan sel dengan mengatur jumlah ekspresi atau translasi gen pada masing-masing sel yang menentukan diferensiasinya.
Fase pada siklus sel
1.      Fase S (sintesis): Tahap terjadinya replikasi DNA
2.      Fase M (mitosis): Tahap terjadinya pembelahan sel (baik pembelahan biner atau pembentukan tunas)
3.      Fase G (gap): Tahap pertumbuhan bagi sel.
1.      Fase G0, sel yang baru saja mengalami pembelahan berada dalam keadaan diam atau sel tidak melakukan pertumbuhan maupun perkembangan. Kondisi ini sangat bergantung pada sinyal atau rangsangan baik dari luar atau dalam sel. Umum terjadi dan beberapa tidak melanjutkan pertumbuhan (dorman) dan mati.
2.      Fase G1, sel eukariot mendapatkan sinyal untuk tumbuh, antara sitokinesis dan sintesis.
3.      Fase G2, pertumbuhan sel eukariot antara sintesis dan mitosis. Fase tersebut berlangsung dengan urutan S > G2 > M > G0 > G1 > kembali ke S. Dalam konteks Mitosis, fase G dan S disebut sebagai Interfase.
Regenerasi dan diferensiasi sel
Regenerasi sel adalah proses pertumbuhan dan perkembangan sel yang bertujuan untuk mengisi ruang tertentu pada jaringan atau memperbaiki bagian yang rusak.
Diferensiasi sel adalah proses pematangan suatu sel menjadi sel yang spesifik dan fungsional, terletak pada posisi tertentu di dalam jaringan, dan mendukung fisiologis hewan. Misalnya, sebuah stem cell mampu berdiferensiasi menjadi sel kulit.
Saat sebuah sel tunggal, yaitu sel yang telah dibuahi, mengalami pembelahan berulang kali dan menghasilkan pola akhir dengan keakuratan dan kompleksitas yang spektakuler, sel itu telah mengalami regenerasi dan diferensiasi.
Empat proses esensial pengkonstruksian embrio
Regenerasi dan diferensiasi sel hewan ditentukan oleh genom. Genom yang identik terdapat pada setiap sel, namun mengekspresikan set gen yang berbeda, bergantung pada jumlah gen yang diekspresikan. Misalnya, pada sel retina mata, tentu gen penyandi karakteristik penangkap cahaya terdapat dalam jumlah yang jauh lebih banyak daripada ekspresi gen indera lainnya.
Pengekspresian gen itu sendiri mempengaruhi jumlah sel, jenis sel, interaksi sel, bahkan lokasi sel. Oleh karena itu, sel hewan memiliki 4 proses esensial pengkonstruksian embrio yang diatur oleh ekspresi gen, sebagai berikut:
1.      Proliferasi sel : menghasilkan banyak sel dari satu sel
2.      Spesialisasi sel : menciptakan sel dengan karakteristik berbeda pada posisi yang berbeda
3.      Interaksi sel : mengkoordinasi perilaku sebuah sel dengan sel tetangganya
4.      Pergerakan sel : menyusun sel untuk membentuk struktur jaringan dan organ
Pada embrio yang berkembang, keempat proses ini berlangsung bersamaan. Tidak ada badan pengatur khusus untuk proses ini. Setiap sel dari jutaan sel embrio harus membuat keputusannya masing-masing, menurut jumlah kopi instruksi genetik dan kondisi khusus masing-masing sel.
Sel tubuh, seperti otot, saraf, dsb. tetap mempertahankan karakteristik karena masih mengingat sinyal yang diberikan oleh nenek moyangnya saat awal perkembangan embrio.
Sel-sel khusus
·             Sel Tidak Berinti, contohnya trombosit dan eritrosit (Sel darah merah). Di dalam sel darah merah, terdapat hemoglobin sebagai pengganti nukleus (inti sel).
·             Sel Berinti Banyak, contohnya Paramecium sp dan sel otot
·             Sel hewan berklorofil, contohnya euglena sp. Euglena sp adalah hewan uniseluler berklorofil.
·             Sel pendukung, contohnya adalah sel xilem. Sel xilem akan mati dan meninggalkan dinding sel sebagai "tulang" dan saluran air. Kedua ini sangatlah membantu dalam proses transpirasi pada tumbuhan.


BAB III
SIMPULAN DAN SARAN
A.    Simpulan  
Dari Uraian di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa :
1.          Morfologi berarti ilmu yang mempelajari tentang bentuk atau pengetahuan tentang bentuk.
2.          Morfologi tumbuhan adalah ilmu yang mengkaji berbagai organ tumbuhan, baik bagian-bagian, bentuk maupun fungsinya.
3.          Anatomi (berasal dari bahasa Yunani  anatomia, dari anatemnein, yang berarti memotong) Anatomi sendiri berarti   cabang dari biologi yang berhubungan dengan struktur dan organisasi dari makhluk hidup.
4.          Anatomi Tumbuhan  berarti penjelasan tentang struktur dan organisasi dari Tumbuhan.
B.     Saran
Untuk dapat memahami tentang bagian-bagaian tumbuhan kata harus memahami pengertian morfologi dan anatomi tumbuhan agar kita dapat lebuh menguasai tentang struktur morfologi dan anatomi tumbuhan.
 
DAFTAR PUSTAKA
Depdiknas. (2001) Kamus Besar Bahasa Indonesia, Jakarta : Balai Pustaka.
Soeharto. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Surabaya : Indah.
http://pusatbahasa.diknas.go.id/kbbi/index.php
http://id.wikipedia.org/wiki/
 http://ninityulianita.wordpress.com/2009/07/29/anatomi-tumbuhan/
http://xavierbook.axspace.com/pertanian-perkebunan/003-anatomi_tumbuhan.htm

Tidak ada komentar:

Posting Komentar