BAB
I
PENDAHULUAN
A. Latar
Belakang Masalah
Dalam
biologi,
tumbuhan merujuk pada organisme
yang termasuk ke dalam Regnum Plantae.
Di dalamnya masuk semua organisme yang sangat biasa dikenal orang seperti pepohonan, semak, terna, rerumputan, paku-pakuan, lumut, serta sejumlah alga hijau. Hampir semua anggota tumbuhan bersifat autotrof,
dan mendapatkan energi langsung dari cahaya matahari
melalui proses fotosintesis.
Karena
warna hijau amat dominan pada anggota tumbuhan ini, nama lain yang dipakai
adalah Viridiplantae ("tetumbuhan hijau"). Nama lainnya adalah
Metaphyta.
Ciri
yang segera mudah dikenali pada tumbuhan adalah warna hijau yang dominan akibat
kandungan pigmen klorofil yang berperan vital dalam proses penangkapan energi
melalui fotosintesis. Dengan demikian, tumbuhan secara umum bersifat autotrof.
Beberapa perkecualian, seperti pada sejumlah tumbuhan parasit, merupakan akibat adaptasi terhadap cara hidup dan
lingkungan yang unik. Karena sifatnya yang autotrof, tumbuhan selalu menempati
posisi pertama dalam rantai aliran energi melalui organisme hidup (rantai makanan).
Tumbuhan
bersifat stasioner atau tidak bisa berpindah atas kehendak sendiri, meskipun
beberapa alga hijau bersifat motil (mampu berpindah) karena memiliki flagelum. Akibat sifatnya yang pasif ini tumbuhan harus
beradaptasi secara fisik atas perubahan lingkungan dan gangguan yang
diterimanya. Variasi morfologi
tumbuhan jauh lebih besar daripada anggota kerajaan lainnya. Selain itu,
tumbuhan menghasilkan banyak sekali metabolit sekunder sebagai mekanisme pertahanan hidup atas perubahan
lingkungan atau serangan pengganggu. Reproduksi juga terpengaruh oleh sifat ini
Dalam
Makalah ini akan di jelaskan tentang masing masing struktur morfologi dan
anatomi Tumbuhan.
B. Rumusan Masalah
dari latar belakan
masalah di atas maka dapat dirumuskan masalah sebagai berikut :
1. Apa yang dimaksud dengan morfologi?
2. Bagaimana morfologi tumbuhan?
3. Apa yang dimaksud dengan anatomi?
4. Bagaimana anatomi tumbuhan?
C. Tujuan
Penulisan
Dari
rumusan masalah di atas maka tujuan penulisan makalah ini adalah :
1. Mengetahui arti morfologi.
2. Mengetahui morfologi tumbuhan.
3. Mengetahui arti anatomi.
4. Mengetahui anatomi tumbuhan.
BAB
II
PEMBAHASAN
1.
Pengertian Morfologi
Morfologi dipakai
oleh berbagai cabang ilmu. Secara harafiah, morfologi berasal dari kata
morphos yang bearti bentuk dan logos yang berarti ilmu. Jadi morfologi berarti
ilmu yang mempelajari tentang bentuk atau pengetahuan tentang bentuk.
2.
Morfologi tumbuhan
Morfologi
tumbuhan adalah ilmu yang mengkaji berbagai organ tumbuhan, baik bagian-bagian,
bentuk maupun fungsinya.
Secara
klasik, tumbuhan terdiri dari tiga organ dasar:
a. Akar
Salah satu bagian
penting tumbuhan adalah akar. Akar merupan bagian tumbuhan yang arah tumbuhnya
ke dalam tanah. Oleh karena itu, umumnya akar berada di dalam tanah. Akar
biasanya berwarna keputih-putihan atau kekuning-kuningan. Bentuk akar sebagian
besar meruncing pada ujungnya. Bentuk runcing memudahkan akar menembus tanah.
Secara umum, ada dua
jenis akar yaitu:
1 Akar
serabut. Akar ini umumnya terdapat pada tumbuhan monokotil. Walaupun
kadang-kadang, tumbuhan dikotil juga memilikinya (dengan catatan, tumbuhan
dikotil tersebut dikembangbiakkan dengan cara cangkok, atau stek). Fungsi utama
akar serabut adalah untuk memperkokoh berdirinya tumbuhan.
(Akar Serabut)
2 Akar
tunggang. Akar ini umumnya terdapat pada tumbuhan dikotil. Fungsi utamanya
adalah untuk menyimpan makanan.
(Akar Tunggang)
Fungsi akar bagi
tumbuhan:
1. Untuk
menyokong dan memperkokoh berdirinya tumbuhan di tempat hidupnya.
2. Untuk
menyerap air dan garam-garam mineral (zat-zat hara) dari dalam tanah
3. Mengangkut
air dan zat-zat makanan yang sudah diserap ke tempat-tempat pada tubuh tumbuhan
yang memerlukan
4. Pada
beberapa macam tumbuhan ada yang berfungsi sebagai alat respirasi, misalnya
tumbuhan bakau
5. Pada
beberapa jenis tumbuhan, ada yang berguna sebagai tempat menyimpan cadangan
makanan atau sebagai alat reproduksi vegetatif. Misalnya wortel yang memiliki
akar tunggang yang membesar, berfungsi sebagai tempat menyimpan makanan. Pada
tumbuhan sukun, dari bagian akar dapat tumbuh tunas yang akan tumbuh menjadi
individu baru.
Modifikasi akar
1. Akar
napas. Akar naik ke atas tanah, khususnya ke atas air seperti pada genera
Mangrove (Avicennia, Soneratia).
(Akar Napas)
2. Akar
gantung. Akar sepenuhnya berada di atas tanah. Akar gantung terdapat pada
tumbuhan epifit Anggrek.
(Akar Gantung)
3. Akar
tunjang. Akar ini banyak terdapat pada tumbuhan jenis tropis.
(Akar Tunjang)
4. Akar
penghisap. Akar ini terdapat pada tumbuhan jenis parasit seperti benalu
b. Batang
Batang merupakan
bagian dari tumbuhan yang amat penting, dan mengingat serta kedudukan batang
bagi tubuh tumbuhan, batang dapat disamakan dengan sumbu tubuh tumbuhan. Pada
umumnya batang mempunyai sifat-sifat berikut :
1. Umumnya berbentuk panjang bulat seperti silinder atau
dapat pula mempunyai bentuk lain, akan tetapi selalu bersifat aktinomorf.
2. Terdiri atas ruas-ruas yang masing-masing dibatasi
oleh buku-buku dan pada buku-buku inilah terdapat daun.
3. Biasanya tumbuh ke atas menuju cahaya atau matahari
(bersifat fototrop atau heliotrop)
4. Selalu bertambah panjang di ujungnya, oleh sebab itu
sering dikatakan, bahwa batang mempunyai pertumbuhan yang tidak terbatas.
5. Mengadakan percabangan dan selama hidupnya tumbuhan,
tidak digugurkan, kecuali kadang-kadang cabang atau ranting yang kecil.
Umumnya
tidak berwarna hijau, kecuali tumbuhan yang umurnya pendek, misalnya rumput dan
waktu batang masih muda.
(Batang)
c. Daun
Daun merupakan salah satu organ tumbuhan yang tumbuh dari
batang, umumnya berwarna hijau dan terutama berfungsi sebagai penangkap energi
dari cahaya matahari melalui fotosintesis.
Daun merupakan organ terpenting bagi tumbuhan dalam melangsungkan hidupnya
karena tumbuhan adalah organisme autotrof
obligat, ia harus memasok kebutuhan energinya sendiri melalui konversi energi cahaya
menjadi energi kimia.
(Daun)
Fungsi
1.
Tempat terjadinya fotosintesis.
pada tumbuhan dikotil, terjadinya fotosintesis di
jaringan parenkim palisade. sedangkan pada tumbuhan monokotil, fotosintesis
terjadi pada jaringan spons.
2.
Sebagai organ pernapasan.
Di daun terdapat stomata yang befungsi sebagai organ
respirasi (lihat keterangan di bawah pada Anatomi Daun).
3.
Tempat terjadinya transpirasi.
4.
Tempat terjadinya gutasi.
Alat perkembangbiakkan vegetatif.Misalnya pada tanaman
cocor bebek (tunas daun).
Organ-organ lain
dapat digolongkan sebagai organ sekunder karena terbentuk dari modifikasi organ
dasar. Beberapa organ sekunder dapat disebut sebagai organ aksesori, karena
fungsinya tidak vital. Beberapa organ sekunder penting:
a. Bunga
Bunga adalah batang dan daun
yang termodifikasi. Modifikasi ini disebabkan oleh dihasilkannya sejumlah enzim yang dirangsang oleh sejumlah fitohormon
tertentu. Pembentukan bunga dengan ketat dikendalikan secara genetik
dan pada banyak jenis diinduksi oleh perubahan lingkungan tertentu, seperti suhu
rendah, lama pencahayaan,
dan ketersediaan air.
(Bunga)
Fungsi biologi bunga
adalah sebagai wadah menyatunya gamet
jantan (mikrospora) dan betina (makrospora) untuk menghasilkan biji. Proses dimulai
dengan penyerbukan, yang diikuti dengan pembuahan, dan berlanjut dengan
pembentukan biji.
Beberapa bunga
memiliki warna yang cerah dan secara ekologis berfungsi sebagai pemikat hewan
pembantu penyerbukan. Beberapa bunga yang lain menghasilkan panas atau aroma
yang khas, juga untuk memikat hewan untuk membantu penyerbukan.
Manusia sejak lama
terpikat oleh bunga, khususnya yang berwarna-warni. Bunga menjadi salah satu
penentu nilai suatu tumbuhan sebagai tanaman hias.
b. Buah
Buah adalah organ
pada tumbuhan berbungan yang merupakan perkembangan lanjutan dari bakal buah
(ovarium). Buah biasanya membungkus dan melindungi biji. Fungsi utama buah,
yakni sebagai pemencar biji tumbuhan.
(Buah)
c.
Biji
Biji merupakan embrio
atau tumbuhan kecil yang termodifikasi sehingga dapat bertahan lebih lama pada
kondisi kurang sesuai untuk pertumbuhan.
(Biji)
d. Umbi
Umbi merupakan satu organ dari tumbuhan yang merupakan
modifikasi dari organ lain dan berfungsi sebagai penyimpan zat tertentu
(umumnya karbohidrat).
(Umbi)
3.
Anatomi
Anatomi
(berasal dari bahasa Yunani
anatomia, dari anatemnein, yang berarti memotong) Anatomi sendiri
berarti cabang dari biologi
yang berhubungan dengan struktur dan organisasi dari makhluk hidup.
Anatomi
Tumbuhan berarti penjelasan tentang struktur dan organisasi dari
Tumbuhan. Anatomi tumbuhan disebut juga Fitotomi.
Sedangkan
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia Anatomi dapat diartikan sebagai ilmu yg
melukiskan letak dan hubungan bagian-bagian tubuh manusia, binatang, atau
tumbuh-tumbuhan; atau uraian yg mendalam tentang sesuatu: --revolusi;
atau secara deskriftif diartikan sebagai ilmu mengenai struktur organ tubuh
normal; -- perbandingan ilmu yg membandingkan struktur pada berbagai spesies yg
berbeda.
4.
Anatomi Tumbuhan
Anatomi tumbuhan atau fitoanatomi merupakan analogi
dari anatomi manusia
atau hewan. Walaupun secara prinsip kajian yang dilakukan adalah
melihat keseluruhan fisik sebagai bagian-bagian yang secara fungsional berbeda,
anatomi tumbuhan menggunakan pendekatan metode yang berbeda dari anatomi hewan.
Organ tumbuhan terekspos dari luar, sehingga umumnya tidak
perlu dilakukan "pembedahan".
Anatomi
tumbuhan biasanya dibagi menjadi tiga bagian berdasarkan hierarki dalam
kehidupan:
a. Organologi
Organologi,
mempelajari struktur dan fungsi organ berdasarkan jaringan-jaringan
penyusunnya. Berikut adalah jaringan-jaringan dasar yang menyusun tiga organ
pokok tumbuhan.
1. Akar
Akar tersusun dari jaringan-jaringan berikut :
Permukaan
akar seringkali terlindung oleh lapisan gabus tipis. Bagian ujung akar memiliki
jaringan tambahan yaitu tudung
akar. Ujung akar juga
diselimuti oleh lapisan mirip lendir yang disebut misel (mycel) yang berperan penting dalam pertukaran
hara serta interaksi dengan organisme (mikroba) lain.
|
|
|
2. Batang
Struktur ini tidak
banyak berubah, baik di batang utama, cabang, maupun ranting. Permukaan batang
berkayu atau tumbuhan berupa pohon seringkali dilindungi oleh lapisan gabus
(suber) dan/atau kutikula
yang berminyak (hidrofobik). Jaringan kayu pada batang dikotil atau monokotil
tertentu dapat mengalami proses lignifikasi
yang sangat lanjut sehingga kayu menjadi sangat keras.
3. Daun
Daun
lengkap terdiri dari pelepah daun, tangkai daun serta helai daun. Helai daun
sendiri memiliki urat
daun yang tidak lain
adalah kelanjutan dari jaringan penyusun batang yang berfungsi menyalurkan hara
atau produk fotosintesis. Helai daun sendiri tersusun dari jaringan-jaringan
dasar berikut:
Permukaan
epidermis seringkali terlapisi oleh kutikula
atau rambut halus (pilus) untuk melindungi daun dari serangga
pemangsa, spora jamur, ataupun tetesan air hujan.
b. Histologi
Histologi, mempelajari struktur dan fungsi berbagai jaringan
berdasarkan bentuk dan peran sel penyusunnya. Jaringan penyusun tumbuhan antara
lain :
Xilem
atau pembuluh kayu adalah komponen utama pada jaringan pengangkut yang ada pada
tumbuhan.
Kata xilem diambil dari bahasa Yunani
klasik xúlon yang berarti kayu. Xilem bertugas menyalurkan air
dan mineral dari akar ke bagian atas tumbuhan yaitu daun. Sel xilem banyak mengandung lignin dan merupakan
pembentuk bagian utama dari apa yang kita kenal sebagai kayu.
Ada
tiga faktor yang menyebabkan air dan mineral dapat naik dari akar ke daun
yaitu:
·
Transpirasi :
Transpirasi (Bahasa Inggris:transpiration) adalah hilangnya uap air dari
permukaan tumbuhan.
Floem
atau pembuluh tapis adalah komponen utama pada jaringan pengangkut yang ada
pada tumbuhan.
Floem bertugas untuk mengedarkan hasil fotosintesis ke seluruh bagian tumbuhan.
c.
Sitologi
Sitologi
mengkaji bagian bagian yang terkecil dalam tumbuhan yaitu sel. Sel merupakan
unit organisasi
terkecil yang menjadi dasar kehidupan dalam arti biologis.
Semua fungsi kehidupan diatur dan berlangsung di dalam sel. Karena itulah, sel
dapat berfungsi secara autonom asalkan seluruh kebutuhan hidupnya terpenuhi.
Makhluk
hidup (organisme) tersusun dari satu sel tunggal (uniselular), misalnya bakteri, Archaea,
serta sejumlah fungi dan protozoa)
atau dari banyak sel (multiselular). Pada organisme multiselular terjadi
pembagian tugas terhadap sel-sel penyusunnya, yang menjadi dasar bagi hirarki
hidup.
Struktur
sel dan fungsi-fungsinya secara menakjubkan hampir serupa untuk semua
organisme, namun jalur evolusi
yang ditempuh oleh masing-masing golongan besar organisme (Regnum) juga memiliki kekhususan sendiri-sendiri. Sel-sel prokariota
beradaptasi dengan kehidupan uniselular sedangkan sel-sel eukariota
beradaptasi untuk hidup saling bekerja sama dalam organisasi yang sangat rapi.
Pada
awalnya sel digambarkan pada tahun 1665
oleh seorang ilmuwan Inggris Robert Hooke
yang telah meneliti irisan tipis gabus
melalui mikroskop
yang dirancangnya sendiri. Kata sel berasal dari kata bahasa Latin
cellula yang berarti rongga/ruangan.
Sel
tumbuhan dan sel bakteri memiliki lapisan di luar membran yang dikenal sebagai dinding sel.
Dinding sel bersifat tidak elastis dan membatasi perubahan ukuran sel.
Keberadaan dinding sel juga menyebabkan terbentuknya ruang
antarsel, yang pada tumbuhan
menjadi bagian penting dari transportasi hara dan mineral di dalam tubuh
tumbuhan.
Sitoplasma
dan inti sel bersama-sama disebut sebagai protoplasma. Sitoplasma berwujud cairan kental (sitosol)
yang di dalamnya terdapat berbagai organel
yang memiliki fungsi yang terorganisasi untuk mendukung kehidupan sel. Organel
memiliki struktur terpisah dari sitosol dan merupakan
"kompartementasi" di dalam sel, sehingga memungkinkan terjadinya
reaksi yang tidak mungkin berlangsung di sitosol. Sitoplasma juga didukung oleh
jaringan kerangka yang mendukung bentuk sitoplasma sehingga tidak mudah berubah
bentuk.
Organel-organel
yang ditemukan pada sitoplasma adalah
Pada
Perkembangan dan Perubahan sel terdapat istilah Siklus Sel. Siklus sel
adalah proses duplikasi secara akurat untuk menghasilkan jumlah DNA kromosom
yang cukup banyak dan mendukung segregasi untuk menghasilkan dua sel anakan
yang identik secara genetik. Proses ini berlangsung terus-menerus dan berulang
(siklik)
Pertumbuhan
dan perkembangan sel tidak lepas dari siklus kehidupan yang dialami sel untuk
tetap bertahan hidup. Siklus ini mengatur pertumbuhan sel dengan meregulasi
waktu pembelahan dan mengatur perkembangan sel dengan mengatur jumlah ekspresi
atau translasi gen pada masing-masing sel yang menentukan diferensiasinya.
Fase pada siklus sel
1. Fase S (sintesis): Tahap terjadinya replikasi DNA
3. Fase G (gap): Tahap pertumbuhan bagi sel.
1. Fase G0, sel yang baru saja mengalami
pembelahan berada dalam keadaan diam atau sel tidak melakukan pertumbuhan
maupun perkembangan. Kondisi ini sangat bergantung pada sinyal atau rangsangan
baik dari luar atau dalam sel. Umum terjadi dan beberapa tidak melanjutkan
pertumbuhan (dorman) dan mati.
2. Fase G1, sel eukariot mendapatkan sinyal
untuk tumbuh, antara sitokinesis dan sintesis.
3. Fase G2, pertumbuhan sel eukariot antara
sintesis dan mitosis. Fase tersebut berlangsung dengan urutan S > G2
> M > G0 > G1 > kembali ke S. Dalam konteks
Mitosis, fase G dan S disebut sebagai Interfase.
Regenerasi dan diferensiasi sel
Regenerasi
sel adalah proses pertumbuhan dan
perkembangan sel yang bertujuan untuk mengisi ruang tertentu pada jaringan atau
memperbaiki bagian yang rusak.
Diferensiasi
sel adalah proses pematangan suatu
sel menjadi sel yang spesifik dan fungsional, terletak pada posisi tertentu di
dalam jaringan, dan mendukung fisiologis hewan. Misalnya, sebuah stem cell
mampu berdiferensiasi menjadi sel kulit.
Saat
sebuah sel tunggal, yaitu sel yang telah dibuahi, mengalami pembelahan berulang
kali dan menghasilkan pola akhir dengan keakuratan dan kompleksitas yang
spektakuler, sel itu telah mengalami regenerasi dan diferensiasi.
Empat proses esensial
pengkonstruksian embrio
Regenerasi dan diferensiasi sel hewan ditentukan oleh genom.
Genom yang identik terdapat pada setiap sel, namun mengekspresikan set gen yang
berbeda, bergantung pada jumlah gen yang diekspresikan. Misalnya, pada sel
retina mata, tentu gen penyandi karakteristik penangkap cahaya terdapat dalam
jumlah yang jauh lebih banyak daripada ekspresi gen indera lainnya.
Pengekspresian
gen itu sendiri mempengaruhi jumlah sel, jenis sel, interaksi sel, bahkan
lokasi sel. Oleh karena itu, sel hewan memiliki 4 proses esensial
pengkonstruksian embrio yang diatur oleh ekspresi gen, sebagai berikut:
1. Proliferasi sel : menghasilkan banyak sel dari satu
sel
2. Spesialisasi sel : menciptakan sel dengan
karakteristik berbeda pada posisi yang berbeda
3. Interaksi sel : mengkoordinasi perilaku sebuah sel
dengan sel tetangganya
4. Pergerakan sel : menyusun sel untuk membentuk struktur
jaringan dan organ
Pada
embrio yang berkembang, keempat proses ini berlangsung bersamaan. Tidak ada
badan pengatur khusus untuk proses ini. Setiap sel dari jutaan sel embrio harus
membuat keputusannya masing-masing, menurut jumlah kopi instruksi genetik dan
kondisi khusus masing-masing sel.
Sel
tubuh, seperti otot, saraf, dsb. tetap mempertahankan karakteristik karena masih
mengingat sinyal yang diberikan oleh nenek moyangnya saat awal perkembangan
embrio.
Sel-sel
khusus
·
Sel Tidak Berinti, contohnya trombosit
dan eritrosit
(Sel darah merah). Di dalam sel darah merah, terdapat hemoglobin
sebagai pengganti nukleus (inti sel).
·
Sel Berinti Banyak, contohnya Paramecium sp dan
sel otot
·
Sel hewan berklorofil, contohnya euglena sp. Euglena
sp adalah hewan uniseluler berklorofil.
·
Sel pendukung, contohnya adalah sel xilem.
Sel xilem akan mati dan meninggalkan dinding sel sebagai "tulang" dan
saluran air. Kedua ini sangatlah membantu dalam proses transpirasi pada
tumbuhan.
BAB
III
SIMPULAN
DAN SARAN
A. Simpulan
Dari Uraian di atas
dapat ditarik kesimpulan bahwa :
1.
Morfologi berarti ilmu yang mempelajari tentang bentuk
atau pengetahuan tentang bentuk.
2.
Morfologi tumbuhan adalah ilmu yang mengkaji berbagai
organ tumbuhan, baik bagian-bagian, bentuk maupun fungsinya.
3.
Anatomi (berasal dari bahasa Yunani anatomia, dari anatemnein, yang berarti
memotong) Anatomi sendiri berarti cabang dari biologi
yang berhubungan dengan struktur dan organisasi dari makhluk hidup.
4.
Anatomi Tumbuhan berarti penjelasan tentang
struktur dan organisasi dari Tumbuhan.
B. Saran
Untuk
dapat memahami tentang bagian-bagaian tumbuhan kata harus memahami pengertian
morfologi dan anatomi tumbuhan agar kita dapat lebuh menguasai tentang struktur
morfologi dan anatomi tumbuhan.
DAFTAR
PUSTAKA
Depdiknas. (2001) Kamus Besar Bahasa Indonesia,
Jakarta : Balai Pustaka.
Soeharto. Kamus Besar Bahasa Indonesia.
Surabaya : Indah.
http://pusatbahasa.diknas.go.id/kbbi/index.php
http://id.wikipedia.org/wiki/
http://ninityulianita.wordpress.com/2009/07/29/anatomi-tumbuhan/
http://xavierbook.axspace.com/pertanian-perkebunan/003-anatomi_tumbuhan.htm
Tidak ada komentar:
Posting Komentar