Sistem pencernaan
manusia bisa dikatakan sistem sempurna untuk mencerna makanan, sistem tersusun dari
mulut sampai anus sudah tersusun sedemikian rupa sehingga manfaat dari makanan
dapat terserap oleh tubuh manusia, energi dari proses ini dimanfaatkan untuk
melakukan kegiatan kehidupan yang sebelumnya sudah di
bahas di ciri-ciri makhluk
hidup.
Sistem pencernaan manusia berawal dari mulut dan
berakhir di anus, dan sering disebut sebagai tabung di dalam tabung. Sistem
pencernaan juga disebut perut, saluran alimentari atau jalur gastrointestinal.
Sistem pencernaan terentang dari bagian bawah kepala menelusuri seluruh badan
(torso). Pada dasarnya, sistem ini melakukan lima tugas terpisah yang berurusan
dengan pemprosesan dan penyebaran nutrisi. Pertama, ia mengatur asupan, atau
pengambilan makanan. Kedua, ia mengirim makanan ke organ-organ untuk
penyimpanan sementara. Ketiga, ia mengendalikan mekanisme pemecahan makanan dan
pencernaan kimianya. Keempat, ia bertanggung jawab untuk penyerapan molekul
nutrisi. Kelima, ia memberikan penyimpanan sementara dan penghancuran produk
limbah.
Saluran pencernaan dan kelenjar-kelenjar pencernaan
dalam tubuh akan membentuk suatu sistem yang disebut sistem pencernaan. Molekul-molekul
zat makanan yang berukuran besar akan diubah menjadi molekul-molekul yang lebih
kecil agar dapat diserap oleh dinding usus. Proses perubahan tersebut disebut
sebagai pencernaan. Secara umum, gambaran sistem pencernaan manusia dapat
dilihat pada gambar di bawah ini.
Alat-alat pencernaan makanan berfungsi mencernakan
makanan sehingga dapat diserap oleh usus halus. Saluran pencernaan makanan meliputi
mulut, kerongkongan, lambung, usus halus, usus besar, dan anus
.
1.
Mulut
Di
dalam mulut terjadi pencernaan secara mekanik dan kimia. Di dalam mulut terdapat
gigi, lidah, kelenjar ludah. Struktur rongga mulut secara umum
a. Lidah
Berfungsi
sebagai alat pengecap, membantu mendorong makanan dalam proses penelanan,
membantu membersihkan mulut dan membantu bersuara.
b. Kelenjar
Ludah
Berfungsi
untuk melarutkan makanan, memudahkan penelanan, dan melindungi selaput mulut
terhadap panas, dingin, asam, dan basa. Kelenjar ludah ada 3 bagian, yaitu:
ü Glandula parotis,
menghasilkan ludah yang berbentuk air.
ü Glandula submaksilaris,
menghasilkan getah yang mengandung air dan lendir.
ü Glandula sublingualis,
menghasilkan getah yang mengandung air dan lendir.
Dan terdapat pula tiga
buahkelenjar saliva pada mulut, yaitu kelenjar parotis, sublingualis, dan
submandibularis. Kelenjar saliva mengeluarkan air liur yang mengandung enzim ptialin atau
amilase, berguna untuk mengubah amilum menjadi maltosa. Pencernaan yang dibantu oleh enzim disebut pencernaan
kimiawi. Di dalam rongga mulut, lidah
menempatkan makanan di antara gigi sehingga mudah dikunyah dan bercampur dengan
air liur. Makanan ini kemudian dibentuk menjadi lembek dan bulat yang
disebut bolus. Kemudian bolus dengan bantuan lidah, didorong
menuju faring.
c. Gigi
Gigi terbentuk dari tulang gigi yang disebut dentin.
Struktur gigi terdiri atas
mahkota gigi yang terletak diatas gusi, leher yang dikelilingi oleh
gusi, dan akar gigi yang tertanam dalam kekuatan-kekuatan rahang. Mahkota gigi
dilapisi email yang berwarna putih. Kalsium, fluoride, dan fosfat merupakan
bagian penyusun email. Untuk perkembangan dan pemeliharaan gigi yang bai,
zat-zat tersebut harus ada di dalam makanan dalam jumlah yang cukup. Akar
dilapisi semen yang melekatkan akar pada gusi.
Ada tiga macam gigi manusia, yaitu gigi seri
(insisor) yang berguna untuk memotong makanan, gigi taring (caninus) untuk
mengoyak makanan, dan gigi geraham (molar) untuk mengunyah makanan. Susunan
gigi manusia dapat ditulis sebagai berikut:
Keterangan:
I = Insisivus =
gigi seri
C = Caninus =
gigi taring
P = Premolar =
geraham depan
M = Molar =
geraham belakang
- Kerongkongan (Esofagus)
Setelah melalui rongga mulut, makanan yang berbentuk
bolus akan masuk kedalam tekak (faring).
Faring adalah saluran yang
memanjang dari bagian belakang rongga mulut sampai ke permukaan kerongkongan
(esophagus). Pada pangkal faring terdapat katup pernapasan yang disebut
epiglottis. Epiglotis berfungsi untuk
menutup ujung saluran pernapasan (laring) agar makanan tidak masuk ke saluran
pernapasan. Setelah melalui faring, bolus menuju ke esophagus; suatu organ berbentuk tabung
lurus, berotot lurik, dan berdidnding tebal. Otot kerongkongan berkontraksi
sehingga menimbulkan gerakan meremas yang mendorong bolus ke dalam lambung.
Gerakan otot kerongkongan ini disebut gerakan
peristaltik.
- Lambung (Ventrikel)
Lambung
tersusun atas 3 bagian, yaitu:
ü Kardiak,
terdapat otot sfinkter kardiak yang akan membuka jika ada makanan masuk.
ü Fundus,
merupakan bagian tengah lambung dengan bentuk membulat.
ü Pilorus,
bagian bawah lambung yang berdekatan dengan usus halus,di dekat pilorus
terdapat sfinkter pilorus yang dapat bergerak secara peristaltik sama dengan
gerak pada esofagus.
Dinding lambung menghasilkan hormon gastrin dan
getah lambung yang berfungsi merangsang dinding lambung agar mensekresikan
getah lambung. Di dalam getah lambung terkandung asam klorida (HCl), enzim pepsin,
lipase, dan renin.
ü Asam
klorida (HCl) berfungsi membunuh kuman yang ikut bersama makanan, mengaktifkan
pepsinogen menjadi pepsin, merangsang membuka dan menutupnya sfinkter pilorus,
dan merangsang sekresi getah usus.
ü Pepsin
berfungsi memecah protein menjadi pepton.
ü Lipase
berfungsi mencerna lemak.
ü Renin
berfungsi menggumpalkan kasein yang terdapat dalam susu.
Otot lambung berkontraksi mengaduk-aduk bolus,
memecahnya secara mekanis, dan mencampurnya dengan getah lambung. Getah lambung
mengandung HCl, enzim pepsin, dan renin. HCl berfungsi untuk membunuh
kuman-kuman yang masuk berasama bolus akan mengaktifkan enzim pepsin. Pepsin
berfungsi untuk mengubah protein menjadi peptone. Renin berfungsi untuk
menggumpalkan protein susu. Setelah
melalui pencernaan kimiawi di dalam lambung, bolus menjadi bahan kekuningan
yang disebut kimus (bubur usus). Kimus akan masuk sedikit demi sedikit ke dalam
usus halus.
- Usus Halus (Intestinum)
Usus halus terbagi atas 3 bagian, yaitu:
ü Duodenum
(usus 12 jari) karena panjangnya sekitar 12 jari orang dewasa yang
disejajarkan.
ü Jejenum
(usus kosong) karena pada orang yang telah meninggal bagian usus tersebut
kosong.
ü Ileum
(usus penyerapan) karena pada bagian inilah zat-zat makanan diserap oleh tubuh.
Pencernaan
di dalam intestinum juga dibantu oleh pankreas. Organ ini dapat berperan
sebagai kelenjar endokrin dengan menghasilkan hormon insulin dan sebagai
kelenjar eksokrin dengan menghasilkan getah pencernaan berupa tripsin, amilase,
dan lipase.
ü Insulin
berfungsi untuk mempertahankan kestabilan kadar gula darah.
ü Tripsin
berfungsi memecah protein menjadi pepton.
ü Amilase
berfungsi mengubah amilum menjadi maltosa.
ü Lipase
berfungsi mengubah lemak menjadi asam lemak dan gliserol.
Suatu lubang pada dinding duodenum menghubungkan usus 12 jari dengan saluran
getah pancreas dan saluran empedu. Pankreas menghasilkan enzim tripsin,
amilase, dan lipase yang disalurkan menuju duodenum. Tripsin berfungsi merombak protein menjadi
asam amino. Amilase mengubah amilum menjadi
maltosa. Lipase mengubah lemak menjadi
asam lemak dan gliserol.
Getah empedu dihasilkan oleh hati dan ditampung
dalam kantung empedu. Getah empedu disalurkan ke duodenum. Getah empedu
berfungsi untuk menguraikan lemak menjadi asam lemak dan gliserol. Selanjutnya pencernaan makanan dilanjutkan di jejunum. Pada bagian ini
terjadi pencernaan terakhir sebelum zat-zat makanan diserap. Zat-zat makanan
setelah melalui jejunum menjadi bentuk yang siap diserap. Penyerapan zat-zat
makanan terjadi di ileum. Glukosa,
vitamin yang larut dalam air, asam amino, dan mineral setelah diserap oleh vili
usus halus; akan dibawa oleh pembuluh darah dan diedarkan ke seluruh tubuh.
Asam lemak, gliserol, dan vitamin yang larut dalam lemak setelah diserap oleh
vili usus halus; akan dibawa oleh pembuluh getah bening dan akhirnya masuk ke
dalam pembuluh darah.
- Usus Besar (Kolon)
Di dalam usus besar sisa makanan akan dibusukkan
oleh bakteri Escherichia coli menjadi feses. Agar sisa makanan yang masuk ke
dalam kolon tidak kembali ke intestinum, di perbatasan kedua usus tersebut terdapat
klep yang bernama klep ileosekum. Di dalam kolon juga terjadi penyerapan air
yang masih tersisa pada makanan sehingga feses menjadi padat. Feses tersebut
melalui gerak peristaltik, kolon akan terdorong sedikit demi sedikit sehingga
mendekati poros usus (rektum). Akibatnya, timbul rangsangan untuk buang air
besar (defekasi). Rangsangan itu disebut gastrokolik. Feses akhirnya
dikeluarkan tubuh melalui anus.
Bahan makanan yang sudah melalui usus halus akhirnya
masuk ke dalam usus besar. Usus besar terdiri atas usus buntu (appendiks),
bagian yang menaik (ascending colon), bagian yang mendatar (transverse colon),
bagian yang menurun (descending colon), dan berakhir pada anus. Bahan makanan
yang sampai pada usus besar dapat dikatakan sebagai bahan sisa. Sisa tersebut
terdiri atas sejumlah besar air dan bahan makanan yang tidak dapat tercerna,
misalnya selulosa.
Usus besar berfungsi mengatur kadar air pada sisa
makanan. Bila kadar air pada sisa makanan terlalu banyak, maka dinding usus
besar akan menyerap kelebihan air tersebut. Sebaliknya bila sisa makanan
kekurangan air, maka dinding usus besar akan mengeluarkan air dan mengirimnya
ke sisa makanan. Di dalam usus besar terdapat banyak sekali mikroorganisme yang
membantu membusukkan sisa-sisa makanan tersebut. Sisa makanan yang tidak
terpakai oleh tubuh beserta gas-gas yang berbau disebut tinja (feses) dan
dikeluarkan melalui anus.
B.
Kelainan
pada Sistem Pencernaan Manusia
1.
Gangguan
pada Mulut
ü Parotitis atau gondong, yaitu infeksi pada
kelenjar parotis.
ü Xerostomia,
yaitu produksi air liur yang amat sedikit.
2.
Gangguan
pada Lambung
ü Gastritis:
radang akut pada dinding lambung karena makanan yang kotor.
ü Kolik:
salah cerna akibat makanan yang masuk terlalu banyak.
ü Ulkus /Tukak lambug :luka pd dinding lambung akibat
HCL berlebih
3.
Gangguan
pada Usus
ü Diare:
infeksi
kuman pada kolon yang mengakibatkan feses terlalu cepat keluar.
ü Sembelit:
keadaan sulit buang air besar akibat penyerapan air khim pada ileum berlebihan.
ü Apendisitis:
keadaan apendiks yang meradang.
ü Hemoroid:
keadaan membengkaknya vena pada anus.
Gangguan
pada alat pencernaan bisa pula akibat keracunan makanan. Keracunan ini umumnya
disebabkan oleh bakteri, seperti Salmonella
yang dapat menyebabkan penyakit tifus dan Clostridium
yang dapat menyebab-kan kelumpuhan bahkan kematian. Bakteri Clostridium umumnya terdapat pada
makanan kaleng yang kadaluwarsa.
C.
Zat Makanan dan Fungsinya
Zat makanan merupakan bahan-bahan
yang diperlukan oleh tubuh supaya dapat tetap hidup. Ada 2 jenis zat makanan,
yaitu zat makanan makro (karbohidrat, lemak, protein, air) dan zat makanan
mikro (vitamin, mineral). Banyak faktor yang mempengaruhi pertumbuhan dan
perkembangan manusia, diantaranya adalah
makanan. Makanan mempunyai peranan yang sangat
penting dalam pertumbuhan dan perkembangan manusia. Melalui makanan, manusia dapat memperoleh nutrisi yang
dibutuhkan oleh tubuhnya. Nutrisi tersebut berupa karbohidrat, protein, lemak,
vitamin, dan garam mineral.
Setiap makhluk hidup akan membutuhkan makanan untuk
dapat tetap bertahan hidup. Pada umumnya sebagian besar makhluk hidup akan
merasa lapar dan lemas apabila kekurangan makanan. Sebagian besar makhluk hidup
akan mati apabila tidak makan untuk jangka waktu yang lama berturut-turut.
Namun ada juga makhluk hidup yang mampu bertahan dalam kondisi yang ekstrim
tanpa makanan untuk jangka waktu yang lama dengan melakukan tehnik tertentu.
Setiap makhluk hidup
membutuhkan makanan. Tanpa makanan, makhluk hidup akan sulit dalam mengerjakan aktivitas sehari-harinya.
Makanan dapat membantu kita dalam mendapatkan energi,membantu
pertumbuhan badan dan otak. Memakan makanan yang
bergizi akan membantu pertumbuhan kita, baik otak maupun badan.
1.
Fungsi Makanan
Makanan mempunyai berbagai fungsi,
antara lain:
a.
Pertumbuhan dan
perkembangan tubuh.
b.
Pemeliharaan dan
perbaikan sel-sel tubuh yang telah rusak atau tua.
c.
Pengaturan
metabolisme tubuh.
d.
Penjaga
keseimbangan cairan tubuh.
e.
Pertahanan tubuh
terhadap penyakit.
f.
Penghasil
energi.
Makanan yang baik yang
memenuhi persyaratan sebagai berikut:
a.
Higienis, yaitu
tidak mengandung kuman-kuman penyakit dan zat racun yang membahayakan tubuh.
b.
Bergizi, yaitu
cukup mengandung kalori, karbohidrat, lemak, dan protein yang mengandung 10 asam
amino esensial.
c.
Mudah dicerna.
d.
Bervitamin dan
bermineral.
e.
Cukup mengandung
air.
2.
Zat Makanan
a.
Karbohidrat
Karbohidrat atau hidrat
arang merupakan senyawa yang mengandung C, H, dan O dengan perbandingan H dan O
= 2 : 1 dan dinyatakan dengan rumus umum Cn(H2O)n.
Secara kimiawi, karbohidrat dapat didefinisikan sebagai turunan aldehida
(polihidroksi aldehid) atau turunan keton (polihidroksi keton) dari alkohol,
atau juga karbohidrat berarti senyawa yang dapat dihidrolisis (bereaksi dengan
air) menghasilkan aldehida atau keton.
Karbohidrat terdapat
dalam beras, jagung, gandum, kentang, ubi- ubian, buah-buahan, dan madu.
Karbohidrat digunakan sebagai sumber energi bagi tubuh kita. Setiap satu gram
karbohidrat dapat menghasilkan energi sekitar 4 kilokalori. Kalau kita
konversikan I kalori = 4,2 joule, maka 1 gram karbohidrat menghasilkan energi
sebesar 16,8 kilojoule.
Selama proses
pencernaan, karbohidrat akan dipecah menjadi molekul gula sederhana seperti
glukosa. Bentuk gula sederhana inilah yang diserap oleh tubuh. Jika manusia
mengonsumsi karbohidrat melebihi kebutuhan energi, maka karbohidrat akan
disimpan dalam bentuk glikogen dan lemak. Glikogen akan disimpan di hati dan
otot. Lemak akan disimpan disekitar perut, ginjal, dan bawah kulit. Kekurangan karbohidrat akan
menyebabkan badan lemah, kurus, semangat kerja atau belajar menurun, dan daya
tahan terhadap penyakit berkurang.
Berdasar panjang rantai
karbon, karbohidrat dibagi 3, yaitu:
ü Monosakarida
Merupakan karbohidrat yang tidak bisa dihidrolisis
menjadi bentuk yang lebih sederhana dibagi menjadi triosa, tetrosa, pentosa,
heksosa, heptosa. Heksosa dalam tubuh antara lain glukosa, galaktosa, fruktosa dan
manosa.
ü Oligosakarida
Menghasilkan 2-6 monosakarida melalui hidrolisis. Oligosakarida
yang penting dalam tubuh adalah disakarida yang menghasilkan 2 monosakarida
jika dihidrolisis, contoh disakarida antara lain: sukrosa (gula pasir), laktosa
(gula susu), dan maltosa (gula gandum). Hidrolisis sukrosa menghasilkan glukosa
dan fruktosa. Hidrolisis laktosa menghasilkan galaktosa dan glukosa. Hidrolisis
maltosa menghasilkan dua molekul glukosa.
ü Polisakarida
Menghasilkan lebih dari 6 monosakarida melalui
hidrolisis. Contoh: pati, glikogen, insulin, selulosa, dekstrin.
Fungsi Karbohidrat antara lain :
ü Sebagai sumber energi utama.
ü Berperan penting dalam metabolisme.
ü Menjaga keseimbangan asam dan basa.
ü Pembentukan struktur sel, jaringan, dan organ tubuh.
ü Membantu proses pencernaan makanan dalam saluran
pencernaan, misalnya selulosa.
ü Membantu penyerapan kalsium, misalnya laktosa.
ü Bahan pembentuk senyawa kimia lain, seperti lemak
dan protein.
ü Karbohidrat beratom C lima buah, yaitu ribosa adalah komponen DNA dan RNA.
b.
Lemak
Sumber lemak dapat
berasal dari hewan dan disebut dengan lemak hewani, misalnya lemak daging, mentega,
susu, ikan basah, telur dan minyak ikan. Sumber lemak yang bersal dari tumbuhan
disebut lemak nabati. Contohnya adalah kelapa, kemiri, kacang-kacangan, dan
alpukat.
Lemak berfungsi sebagai
cadangan energi dan pelarut vitamin A, D, E, dan K. Lemak disimpan dalam
jaringan bawah kulit. Setiap satu gram lemak dapat menghasilkan energi sekitar
9 kilokalori atau 38 kilojoule.
Persenyawaan antara
asam lemak dan gliserol disebut "lemak", tersusun atas unsur C, H,
dan O, serta terkadang P dan N. Lemak tidak larut dalam air, tetapi larut dalam
pelarut organik, seperti eter, kloroform, dan minyak tanah.
Lemak dibedakan menjadi
3, yaitu:
ü Lemak sederhana
Yang termasuk lemak sederhana,
yaitu lemak dan minyak. Tersusun dari trigliserida (satu gliserol dan tiga asam
lemak).
ü Lemak campuran
Yang termasuk lemak
campuran, yaitu fosfolipid, fosfatid, dan lipoprotein. Fosfolipid merupakan
komponen pembentuk struktur dinding sel, berfungsi untuk mencegah terjadinya
penguapan air yang berlebihan. Fosfatid, dibentuk oleh tubuh sendiri dari asam
lemak, gliserin, kolin, dan fosfat, berfungsi untuk mengatur timbunan lemak di
dalam tubuh. Banyak terdapat dalam kuning telur, otak, dan urat saraf. Lipoprotein
merupakan lemak yang mengandung unsur N, berfungsi untuk mengangkut beberapa
jenis zat makanan dari saluran pencernaan ke seluruh sel atau jaringan tubuh
yang membutuhkan.
ü Lemak Asli
Yang termasuk lemak
asli antara lain asam lemak, sterol, kolesterol, dan pelarut vitamin D.
Bahan makanan sumber
lemak ada 2 jenis, yaitu:
ü Lemak nabati (asam lemak jenuh dan asam lemak tidak
jenuh)
Lemak nabati umumnya mengandung asam lemak tidak
jenuh, kecuali minyak kelapa. Contoh lemak nabati, yaitu: minyak kelapa sawit,
minyak kelapa, minyak zaitun, minyak jagung, minyak bunga matahari, margarin
dan kacang-kacangan.
ü Lemak hewani (asam lemak jenuh)
Lemak hewani mengandung asam lemak jenuh, kecuali
ikan dan kerang. Contoh lemak hewani, yaitu: mentega, susu, keju, daging, ikan,
dan kuning telur.
Fungsi lemak antara
lain sebagai sumber energi, pelarut vitamin A, D, E, dan K, sumber asam lemak
esensial, pelindung organ tubuh, penyebab lamanya pengosongan lambung sehingga
memberi rasa kenyang lebih lama.
c.
Protein
Sumber protein dapat
berasal dari hewan dan disebut protein hewani, misalnya lemak, daging, susu,
ikan, telur dan keju. Sumber protein yang berasal dari tumbuhan disebut protein
nabati. Contohnya adalah kedelai, kacang tanah, dan kacang hijau.
Protein berfungsi
sebagai komponen struktural dan
fungsional. Fungsi structural berhubungan dengan fungsi pembangun tubuh dan
pengganti sel-sel yang rusak. Fungsi fungsional berkaitan dengan fungsinya
sebagai komponen proses-proses biokimia sel seperti hormon dan enzim.
Selama proses
pencernaan, protein akan diubah menjadi pepton dengan bantuan enzim pepsin di
dalam lambung. Kemudian pepton akan diubah menjadi asam amino dengan bantuan
enzim tripsin di dalam usus halus. Asam amino inilah yang akan diserap oleh tubuh. Sama seperti karbohidrat,
setiap 1 gram protein dapat menghasilkan energi sebesar 17 kilojoule.
Kekurangan protein dapat menyebabkan busung lapar.
Protein didefinisikan
sebagai senyawa majemuk yang terdiri atas unsur-unsur C, H, O, N, dan
kadang-kadang mengandung pula unsur P dan S. Protein terdiri atas senyawa-senyawa
sederhana yang disebut asam amino. Jenis asam amino amat banyak, namun secara
sederhana dapat dibedakan menjadi asam amino esensial dan asam amino non
esensial seperti dalam tabel berikut.
Fungsi protein antara
lain sintesis zat-zat penting tubuh, seperti hormon, enzim, dan antibodi, pertumbuhan,
perbaikan, dan pemeliharaan jaringan tubuh, pelaksanaan metabolisme tubuh, penyeimbangan
asam dan basa cairan tubuh karena berperan sebagai buffer, pemeliharaan tekanan
cairan dalam sekat rongga tubuh, penyediaan sumber energi, di mana 1 gramnya
terkandung 4,1 kalori, penetralan (detoksifikasi) racun di dalam tubuh.
d.
Air
Fungsi air dalam tubuh
antara lain sebagai pelarut senyawa-senyawa lainnya, mengangkut zat lain dari
sel ke sel atau dari jaringan ke jaringan lainnya, menjaga stabilitas suhu
tubuh, pengaturan air di dalam tubuh dikendalikan oleh berbagai kelenjar buntu,
seperti hipofisis, tiroid, anak ginjal, dan alat pengeluaran seperti kulit
melalui kelenjar keringat.
e.
Mineral
Garam mineral dibutuhkan
secara sendiri-sendiri maupun kelompok. Masing-masing mempunyai peranan tertentu dalam tubuh. Sebagai contoh,
kalsium, sumbernya berasal dari susu, keju, daging, sayur-sayuran. Berfungsi
pembentukan darah, kontraksi otot, pembentukan tulang, dan gigi, dan
sebagainya.
Mineral-mineral yang
dibutuhkan oleh tubuh dikelompokkan menjadi makroelemen dan mikroelemen.
Makroelemen
Unsur-unsur yang
diperlukan tubuh dalam jumlah besar disebut makroelemen, seperti terlihat pada
tabel berikut!
Mikroelemen
Mikroelemen merupakan unsur-unsur yang diperlukan
tubuh dalam jumlah yang sangat sedikit namun berperan vital bagi proses
metabolisme, misalnya pada tabel berikut!
f.
Vitamin
Vitamin berfungsi
sebagai kompenen organik enzim yang disebut sebagai co-enzim. Terdapat dua kelompok
vitamin yang larut dalam air dan lemak. Vitamin larut dalam lemak mempunyai
sifat dapat disimpan lama. Bila jumlah yang tersedia lebih banyak dari yang
diperlukan tubuh, akan disimpan di dalam lemak dalam waktu yang cukup lama.
Berbeda halnya dengan vitamin yang larut dalam air, bila jumlahnya melebihi
yang diperlukan oleh tubuh, kelebihan akan dibuang ke luar tubuh melalui urin.
Kekurangan vitamin akan menyebabkan penyakit avitaminosis.
Senyawa organik yang
terdapat dalam makanan dan dibutuhkan untuk pertumbuhan yang normal dinamakan
vitamin. Menurut kelarutannya vitamin dibedakan menjadi 2 golongan, yaitu:
ü Vitamin yang larut dalam air: vitamin B dan C.
ü Vitamin yang larut dalam lemak: vitamin A, D, E, dan
K