Selasa, 31 Desember 2013

Sistem Pencenaan Manusia



Sistem pencernaan manusia bisa dikatakan sistem sempurna untuk mencerna makanan, sistem tersusun dari mulut sampai anus sudah tersusun sedemikian rupa sehingga manfaat dari makanan dapat terserap oleh tubuh manusia, energi dari proses ini dimanfaatkan untuk melakukan kegiatan kehidupan yang sebelumnya sudah di bahas di ciri-ciri makhluk hidup.
Sistem pencernaan manusia berawal dari mulut dan berakhir di anus, dan sering disebut sebagai tabung di dalam tabung. Sistem pencernaan juga disebut perut, saluran alimentari atau jalur gastrointestinal. Sistem pencernaan terentang dari bagian bawah kepala menelusuri seluruh badan (torso). Pada dasarnya, sistem ini melakukan lima tugas terpisah yang berurusan dengan pemprosesan dan penyebaran nutrisi. Pertama, ia mengatur asupan, atau pengambilan makanan. Kedua, ia mengirim makanan ke organ-organ untuk penyimpanan sementara. Ketiga, ia mengendalikan mekanisme pemecahan makanan dan pencernaan kimianya. Keempat, ia bertanggung jawab untuk penyerapan molekul nutrisi. Kelima, ia memberikan penyimpanan sementara dan penghancuran produk limbah.
Saluran pencernaan dan kelenjar-kelenjar pencernaan dalam tubuh akan membentuk suatu sistem yang disebut sistem pencernaan. Molekul-molekul zat makanan yang berukuran besar akan diubah menjadi molekul-molekul yang lebih kecil agar dapat diserap oleh dinding usus. Proses perubahan tersebut disebut sebagai pencernaan. Secara umum, gambaran sistem pencernaan manusia dapat dilihat pada gambar di bawah ini.

















































































































Alat-alat pencernaan makanan berfungsi mencernakan makanan sehingga dapat diserap oleh usus halus. Saluran pencernaan makanan meliputi mulut, kerongkongan, lambung, usus halus, usus besar, dan anus
.
1.         Mulut
Di dalam mulut terjadi pencernaan secara mekanik dan kimia. Di dalam mulut terdapat gigi, lidah, kelenjar ludah. Struktur rongga mulut secara  umum
a.       Lidah
Berfungsi sebagai alat pengecap, membantu mendorong makanan dalam proses penelanan, membantu membersihkan mulut dan membantu bersuara.
b.      Kelenjar Ludah
Berfungsi untuk melarutkan makanan, memudahkan penelanan, dan melindungi selaput mulut terhadap panas, dingin, asam, dan basa. Kelenjar ludah ada 3 bagian, yaitu:
ü Glandula parotis, menghasilkan ludah yang berbentuk air.
ü Glandula submaksilaris, menghasilkan getah yang mengandung air dan lendir.
ü Glandula sublingualis, menghasilkan getah yang mengandung air dan lendir.
Dan terdapat pula tiga buahkelenjar saliva pada mulut, yaitu kelenjar parotis, sublingualis, dan submandibularis. Kelenjar saliva mengeluarkan air liur yang mengandung enzim  ptialin atau  amilase, berguna untuk mengubah amilum menjadi maltosa. Pencernaan  yang dibantu oleh enzim disebut pencernaan kimiawi.  Di dalam rongga mulut, lidah menempatkan makanan di antara gigi sehingga mudah dikunyah dan bercampur dengan air liur. Makanan ini kemudian dibentuk menjadi lembek dan bulat yang disebut  bolus.  Kemudian bolus dengan bantuan lidah, didorong menuju faring.

c.       Gigi
Gigi terbentuk dari tulang gigi yang disebut  dentin.  Struktur gigi terdiri atas  mahkota gigi yang terletak diatas gusi, leher yang dikelilingi oleh gusi, dan akar gigi yang tertanam dalam kekuatan-kekuatan rahang. Mahkota gigi dilapisi email yang berwarna putih. Kalsium, fluoride, dan fosfat merupakan bagian penyusun email. Untuk perkembangan dan pemeliharaan gigi yang bai, zat-zat tersebut harus ada di dalam makanan dalam jumlah yang cukup. Akar dilapisi semen yang melekatkan akar pada gusi. 
Ada tiga macam gigi manusia, yaitu gigi seri (insisor) yang berguna untuk memotong makanan, gigi taring (caninus) untuk mengoyak makanan, dan gigi geraham (molar) untuk mengunyah makanan. Susunan gigi manusia dapat ditulis sebagai berikut:
Keterangan:
I    = Insisivus       = gigi seri
C  = Caninus        = gigi taring
P   = Premolar       = geraham depan
M  = Molar           = geraham belakang
  1. Kerongkongan (Esofagus)
Setelah melalui rongga mulut, makanan yang berbentuk bolus akan masuk kedalam tekak (faring).  Faring  adalah saluran yang memanjang dari bagian belakang rongga mulut sampai ke permukaan kerongkongan (esophagus). Pada pangkal faring terdapat katup pernapasan yang disebut epiglottis.  Epiglotis berfungsi untuk menutup ujung saluran pernapasan (laring) agar makanan tidak masuk ke saluran pernapasan. Setelah melalui faring, bolus menuju ke  esophagus; suatu organ berbentuk tabung lurus, berotot lurik, dan berdidnding tebal. Otot kerongkongan berkontraksi sehingga menimbulkan gerakan meremas yang mendorong bolus ke dalam lambung. Gerakan otot kerongkongan ini disebut gerakan peristaltik. 
  1. Lambung (Ventrikel)
Lambung tersusun atas 3 bagian, yaitu:
ü  Kardiak, terdapat otot sfinkter kardiak yang akan membuka jika ada makanan masuk.
ü  Fundus, merupakan bagian tengah lambung dengan bentuk membulat.
ü  Pilorus, bagian bawah lambung yang berdekatan dengan usus halus,di dekat pilorus terdapat sfinkter pilorus yang dapat bergerak secara peristaltik sama dengan gerak pada esofagus.
Dinding lambung menghasilkan hormon gastrin dan getah lambung yang berfungsi merangsang dinding lambung agar mensekresikan getah lambung. Di dalam getah lambung terkandung asam klorida (HCl), enzim pepsin, lipase, dan renin.
ü  Asam klorida (HCl) berfungsi membunuh kuman yang ikut bersama makanan, mengaktifkan pepsinogen menjadi pepsin, merangsang membuka dan menutupnya sfinkter pilorus, dan merangsang sekresi getah usus.
ü  Pepsin berfungsi memecah protein menjadi pepton.
ü  Lipase berfungsi mencerna lemak.
ü  Renin berfungsi menggumpalkan kasein yang terdapat dalam susu.
Otot lambung berkontraksi mengaduk-aduk bolus, memecahnya secara mekanis, dan mencampurnya dengan getah lambung. Getah lambung mengandung HCl, enzim pepsin, dan renin. HCl berfungsi untuk membunuh kuman-kuman yang masuk berasama bolus akan mengaktifkan enzim pepsin. Pepsin berfungsi untuk mengubah protein menjadi peptone. Renin berfungsi untuk menggumpalkan  protein susu. Setelah melalui pencernaan kimiawi di dalam lambung, bolus menjadi bahan kekuningan yang disebut kimus (bubur usus). Kimus akan masuk sedikit demi sedikit ke dalam usus halus. 
  1. Usus Halus (Intestinum)
Usus halus terbagi atas 3 bagian, yaitu:
ü Duodenum (usus 12 jari) karena panjangnya sekitar 12 jari orang dewasa yang disejajarkan.
ü Jejenum (usus kosong) karena pada orang yang telah meninggal bagian usus tersebut kosong.
ü Ileum (usus penyerapan) karena pada bagian inilah zat-zat makanan diserap oleh tubuh.
      Pencernaan di dalam intestinum juga dibantu oleh pankreas. Organ ini dapat berperan sebagai kelenjar endokrin dengan menghasilkan hormon insulin dan sebagai kelenjar eksokrin dengan menghasilkan getah pencernaan berupa tripsin, amilase, dan lipase.
ü Insulin berfungsi untuk mempertahankan kestabilan kadar gula darah.
ü Tripsin berfungsi memecah protein menjadi pepton.
ü Amilase berfungsi mengubah amilum menjadi maltosa.
ü Lipase berfungsi mengubah lemak menjadi asam lemak dan gliserol.
Suatu lubang pada dinding  duodenum menghubungkan usus 12 jari dengan saluran getah pancreas dan saluran empedu. Pankreas menghasilkan enzim tripsin, amilase, dan lipase yang disalurkan menuju duodenum.  Tripsin berfungsi merombak protein menjadi asam amino.  Amilase mengubah amilum menjadi maltosa.  Lipase mengubah lemak menjadi asam lemak dan gliserol.
Getah empedu dihasilkan oleh hati dan ditampung dalam kantung empedu. Getah empedu disalurkan ke duodenum. Getah empedu berfungsi untuk menguraikan lemak menjadi asam lemak dan gliserol.  Selanjutnya pencernaan makanan  dilanjutkan di jejunum. Pada bagian ini terjadi pencernaan terakhir sebelum zat-zat makanan diserap. Zat-zat makanan setelah melalui jejunum menjadi bentuk yang siap diserap. Penyerapan zat-zat makanan terjadi di  ileum. Glukosa, vitamin yang larut dalam air, asam amino, dan mineral setelah diserap oleh vili usus halus; akan dibawa oleh pembuluh darah dan diedarkan ke seluruh tubuh. Asam lemak, gliserol, dan vitamin yang larut dalam lemak setelah diserap oleh vili usus halus; akan dibawa oleh pembuluh getah bening dan akhirnya masuk ke dalam pembuluh darah.  
  1. Usus Besar (Kolon)
Di dalam usus besar sisa makanan akan dibusukkan oleh bakteri Escherichia coli menjadi feses. Agar sisa makanan yang masuk ke dalam kolon tidak kembali ke intestinum, di perbatasan kedua usus tersebut terdapat klep yang bernama klep ileosekum. Di dalam kolon juga terjadi penyerapan air yang masih tersisa pada makanan sehingga feses menjadi padat. Feses tersebut melalui gerak peristaltik, kolon akan terdorong sedikit demi sedikit sehingga mendekati poros usus (rektum). Akibatnya, timbul rangsangan untuk buang air besar (defekasi). Rangsangan itu disebut gastrokolik. Feses akhirnya dikeluarkan tubuh melalui anus.
Bahan makanan yang sudah melalui usus halus akhirnya masuk ke dalam usus besar. Usus besar terdiri atas usus buntu (appendiks), bagian yang menaik (ascending colon), bagian yang mendatar (transverse colon), bagian yang menurun (descending colon), dan berakhir pada anus. Bahan makanan yang sampai pada usus besar dapat dikatakan sebagai bahan sisa. Sisa tersebut terdiri atas sejumlah besar air dan bahan makanan yang tidak dapat tercerna, misalnya selulosa. 
Usus besar berfungsi mengatur kadar air pada sisa makanan. Bila kadar air pada sisa makanan terlalu banyak, maka dinding usus besar akan menyerap kelebihan air tersebut. Sebaliknya bila sisa makanan kekurangan air, maka dinding usus besar akan mengeluarkan air dan mengirimnya ke sisa makanan. Di dalam usus besar terdapat banyak sekali mikroorganisme yang membantu membusukkan sisa-sisa makanan tersebut. Sisa makanan yang tidak terpakai oleh tubuh beserta gas-gas yang berbau disebut tinja (feses) dan dikeluarkan melalui anus. 
B.       Kelainan pada Sistem Pencernaan Manusia
1.      Gangguan pada Mulut
ü  Parotitis atau gondong, yaitu infeksi pada kelenjar parotis.
ü  Xerostomia, yaitu produksi air liur yang amat sedikit.
2.      Gangguan pada Lambung
ü  Gastritis: radang akut pada dinding lambung karena makanan yang kotor.
ü  Kolik: salah cerna akibat makanan yang masuk terlalu banyak.
ü  Ulkus /Tukak lambug :luka pd dinding lambung akibat HCL berlebih
3.      Gangguan pada Usus
ü  Diare: infeksi kuman pada kolon yang mengakibatkan feses terlalu cepat keluar.
ü  Sembelit: keadaan sulit buang air besar akibat penyerapan air khim pada ileum berlebihan.
ü  Apendisitis: keadaan apendiks yang meradang.
ü  Hemoroid: keadaan membengkaknya vena pada anus.
Gangguan pada alat pencernaan bisa pula akibat keracunan makanan. Keracunan ini umumnya disebabkan oleh bakteri, seperti Salmonella yang dapat menyebabkan penyakit tifus dan Clostridium yang dapat menyebab-kan kelumpuhan bahkan kematian. Bakteri Clostridium umumnya terdapat pada makanan kaleng yang kadaluwarsa.

C.      Zat Makanan dan Fungsinya
          Zat makanan merupakan bahan-bahan yang diperlukan oleh tubuh supaya dapat tetap hidup. Ada 2 jenis zat makanan, yaitu zat makanan makro (karbohidrat, lemak, protein, air) dan zat makanan mikro (vitamin, mineral). Banyak faktor yang mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan  manusia, diantaranya adalah makanan. Makanan mempunyai peranan yang  sangat penting dalam pertumbuhan dan perkembangan manusia. Melalui  makanan, manusia dapat memperoleh nutrisi yang dibutuhkan oleh tubuhnya. Nutrisi tersebut berupa karbohidrat, protein, lemak, vitamin, dan garam mineral. 
Setiap makhluk hidup akan membutuhkan makanan untuk dapat tetap bertahan hidup. Pada umumnya sebagian besar makhluk hidup akan merasa lapar dan lemas apabila kekurangan makanan. Sebagian besar makhluk hidup akan mati apabila tidak makan untuk jangka waktu yang lama berturut-turut. Namun ada juga makhluk hidup yang mampu bertahan dalam kondisi yang ekstrim tanpa makanan untuk jangka waktu yang lama dengan melakukan tehnik tertentu.
Setiap makhluk hidup membutuhkan makanan. Tanpa makanan, makhluk hidup akan sulit dalam mengerjakan aktivitas sehari-harinya. Makanan dapat membantu kita dalam mendapatkan energi,membantu pertumbuhan badan dan otak. Memakan makanan yang bergizi akan membantu pertumbuhan kita, baik otak maupun badan.
1.      Fungsi Makanan
Makanan mempunyai berbagai fungsi, antara lain:
a.         Pertumbuhan dan perkembangan tubuh.
b.         Pemeliharaan dan perbaikan sel-sel tubuh yang telah rusak atau tua.
c.         Pengaturan metabolisme tubuh.
d.        Penjaga keseimbangan cairan tubuh.
e.         Pertahanan tubuh terhadap penyakit.
f.          Penghasil energi.
Makanan yang baik yang memenuhi persyaratan sebagai berikut:
a.         Higienis, yaitu tidak mengandung kuman-kuman penyakit dan zat racun yang membahayakan tubuh.
b.         Bergizi, yaitu cukup mengandung kalori, karbohidrat, lemak, dan protein yang mengandung 10 asam amino esensial.
c.         Mudah dicerna.
d.        Bervitamin dan bermineral.
e.         Cukup mengandung air.
2.      Zat Makanan
a.      Karbohidrat
Karbohidrat atau hidrat arang merupakan senyawa yang mengandung C, H, dan O dengan perbandingan H dan O = 2 : 1 dan dinyatakan dengan rumus umum Cn(H2O)n. Secara kimiawi, karbohidrat dapat didefinisikan sebagai turunan aldehida (polihidroksi aldehid) atau turunan keton (polihidroksi keton) dari alkohol, atau juga karbohidrat berarti senyawa yang dapat dihidrolisis (bereaksi dengan air) menghasilkan aldehida atau keton.
Karbohidrat terdapat dalam beras, jagung, gandum, kentang, ubi- ubian, buah-buahan, dan madu. Karbohidrat digunakan sebagai sumber energi bagi tubuh kita. Setiap satu gram karbohidrat dapat menghasilkan energi sekitar 4 kilokalori. Kalau kita konversikan I kalori = 4,2 joule, maka 1 gram karbohidrat menghasilkan energi sebesar 16,8 kilojoule. 
Selama proses pencernaan, karbohidrat akan dipecah menjadi molekul gula sederhana seperti glukosa. Bentuk gula sederhana inilah yang diserap oleh tubuh. Jika manusia mengonsumsi karbohidrat melebihi kebutuhan energi, maka karbohidrat akan disimpan dalam bentuk glikogen dan lemak. Glikogen akan disimpan di hati dan otot. Lemak akan disimpan disekitar perut, ginjal, dan bawah  kulit. Kekurangan karbohidrat akan menyebabkan badan lemah, kurus, semangat kerja atau belajar menurun, dan daya tahan terhadap penyakit berkurang. 
Berdasar panjang rantai karbon, karbohidrat dibagi 3, yaitu:
ü Monosakarida
Merupakan karbohidrat yang tidak bisa dihidrolisis menjadi bentuk yang lebih sederhana dibagi menjadi triosa, tetrosa, pentosa, heksosa, heptosa. Heksosa dalam tubuh antara lain glukosa, galaktosa, fruktosa dan manosa.
ü Oligosakarida
Menghasilkan 2-6 monosakarida melalui hidrolisis. Oligosakarida yang penting dalam tubuh adalah disakarida yang menghasilkan 2 monosakarida jika dihidrolisis, contoh disakarida antara lain: sukrosa (gula pasir), laktosa (gula susu), dan maltosa (gula gandum). Hidrolisis sukrosa menghasilkan glukosa dan fruktosa. Hidrolisis laktosa menghasilkan galaktosa dan glukosa. Hidrolisis maltosa menghasilkan dua molekul glukosa.
ü Polisakarida
Menghasilkan lebih dari 6 monosakarida melalui hidrolisis. Contoh: pati, glikogen, insulin, selulosa, dekstrin.
Fungsi Karbohidrat antara lain :
ü Sebagai sumber energi utama.
ü Berperan penting dalam metabolisme.
ü Menjaga keseimbangan asam dan basa.
ü Pembentukan struktur sel, jaringan, dan organ tubuh.
ü Membantu proses pencernaan makanan dalam saluran pencernaan, misalnya selulosa.
ü Membantu penyerapan kalsium, misalnya laktosa.
ü Bahan pembentuk senyawa kimia lain, seperti lemak dan protein.
ü Karbohidrat beratom C lima buah, yaitu ribosa  adalah komponen DNA dan RNA.
b.      Lemak
Sumber lemak dapat berasal dari hewan dan disebut dengan lemak hewani, misalnya lemak daging, mentega, susu, ikan basah, telur dan minyak ikan. Sumber lemak yang bersal dari tumbuhan disebut lemak nabati. Contohnya adalah kelapa, kemiri, kacang-kacangan, dan alpukat. 
Lemak berfungsi sebagai cadangan energi dan pelarut vitamin A, D, E, dan K. Lemak disimpan dalam jaringan bawah kulit. Setiap satu gram lemak dapat menghasilkan energi sekitar 9 kilokalori atau 38 kilojoule. 
Persenyawaan antara asam lemak dan gliserol disebut "lemak", tersusun atas unsur C, H, dan O, serta terkadang P dan N. Lemak tidak larut dalam air, tetapi larut dalam pelarut organik, seperti eter, kloroform, dan minyak tanah.
Lemak dibedakan menjadi 3, yaitu:
ü Lemak sederhana
Yang termasuk lemak sederhana, yaitu lemak dan minyak. Tersusun dari trigliserida (satu gliserol dan tiga asam lemak).
ü Lemak campuran
Yang termasuk lemak campuran, yaitu fosfolipid, fosfatid, dan lipoprotein. Fosfolipid merupakan komponen pembentuk struktur dinding sel, berfungsi untuk mencegah terjadinya penguapan air yang berlebihan. Fosfatid, dibentuk oleh tubuh sendiri dari asam lemak, gliserin, kolin, dan fosfat, berfungsi untuk mengatur timbunan lemak di dalam tubuh. Banyak terdapat dalam kuning telur, otak, dan urat saraf. Lipoprotein merupakan lemak yang mengandung unsur N, berfungsi untuk mengangkut beberapa jenis zat makanan dari saluran pencernaan ke seluruh sel atau jaringan tubuh yang membutuhkan.
ü Lemak Asli
Yang termasuk lemak asli antara lain asam lemak, sterol, kolesterol, dan pelarut vitamin D.
Bahan makanan sumber lemak ada 2 jenis, yaitu:
ü Lemak nabati (asam lemak jenuh dan asam lemak tidak jenuh)
Lemak nabati umumnya mengandung asam lemak tidak jenuh, kecuali minyak kelapa. Contoh lemak nabati, yaitu: minyak kelapa sawit, minyak kelapa, minyak zaitun, minyak jagung, minyak bunga matahari, margarin dan kacang-kacangan.
ü Lemak hewani (asam lemak jenuh)
Lemak hewani mengandung asam lemak jenuh, kecuali ikan dan kerang. Contoh lemak hewani, yaitu: mentega, susu, keju, daging, ikan, dan kuning telur.
Fungsi lemak antara lain sebagai sumber energi, pelarut vitamin A, D, E, dan K, sumber asam lemak esensial, pelindung organ tubuh, penyebab lamanya pengosongan lambung sehingga memberi rasa kenyang lebih lama.
c.       Protein
Sumber protein dapat berasal dari hewan dan disebut protein hewani, misalnya lemak, daging, susu, ikan, telur dan keju. Sumber protein yang berasal dari tumbuhan disebut protein nabati. Contohnya adalah kedelai, kacang tanah, dan kacang hijau. 
Protein berfungsi sebagai komponen  struktural dan fungsional. Fungsi structural berhubungan dengan fungsi pembangun tubuh dan pengganti sel-sel yang rusak. Fungsi fungsional berkaitan dengan fungsinya sebagai komponen proses-proses biokimia sel seperti hormon dan enzim. 
Selama proses pencernaan, protein akan diubah menjadi pepton dengan bantuan enzim pepsin di dalam lambung. Kemudian pepton akan diubah menjadi asam amino dengan bantuan enzim tripsin di dalam usus halus. Asam amino inilah yang akan  diserap oleh tubuh. Sama seperti karbohidrat, setiap 1 gram protein dapat menghasilkan energi sebesar 17 kilojoule. Kekurangan protein dapat menyebabkan busung lapar. 
Protein didefinisikan sebagai senyawa majemuk yang terdiri atas unsur-unsur C, H, O, N, dan kadang-kadang mengandung pula unsur P dan S. Protein terdiri atas senyawa-senyawa sederhana yang disebut asam amino. Jenis asam amino amat banyak, namun secara sederhana dapat dibedakan menjadi asam amino esensial dan asam amino non esensial seperti dalam tabel berikut.
Fungsi protein antara lain sintesis zat-zat penting tubuh, seperti hormon, enzim, dan antibodi, pertumbuhan, perbaikan, dan pemeliharaan jaringan tubuh, pelaksanaan metabolisme tubuh, penyeimbangan asam dan basa cairan tubuh karena berperan sebagai buffer, pemeliharaan tekanan cairan dalam sekat rongga tubuh, penyediaan sumber energi, di mana 1 gramnya terkandung 4,1 kalori, penetralan (detoksifikasi) racun di dalam tubuh.
d.      Air
Fungsi air dalam tubuh antara lain sebagai pelarut senyawa-senyawa lainnya, mengangkut zat lain dari sel ke sel atau dari jaringan ke jaringan lainnya, menjaga stabilitas suhu tubuh, pengaturan air di dalam tubuh dikendalikan oleh berbagai kelenjar buntu, seperti hipofisis, tiroid, anak ginjal, dan alat pengeluaran seperti kulit melalui kelenjar keringat.
e.       Mineral
Garam mineral dibutuhkan secara sendiri-sendiri maupun kelompok. Masing-masing mempunyai  peranan tertentu dalam tubuh. Sebagai contoh, kalsium, sumbernya berasal dari susu, keju, daging, sayur-sayuran. Berfungsi pembentukan darah, kontraksi otot, pembentukan tulang, dan gigi, dan sebagainya.
Mineral-mineral yang dibutuhkan oleh tubuh dikelompokkan menjadi makroelemen dan mikroelemen.
Makroelemen
Unsur-unsur yang diperlukan tubuh dalam jumlah besar disebut makroelemen, seperti terlihat pada tabel berikut!

Mikroelemen
Mikroelemen merupakan unsur-unsur yang diperlukan tubuh dalam jumlah yang sangat sedikit namun berperan vital bagi proses metabolisme, misalnya pada tabel berikut!

f.       Vitamin
Vitamin berfungsi sebagai kompenen organik enzim yang disebut  sebagai co-enzim. Terdapat dua kelompok vitamin yang larut dalam air dan lemak. Vitamin larut dalam lemak mempunyai sifat dapat disimpan lama. Bila jumlah yang tersedia lebih banyak dari yang diperlukan tubuh, akan disimpan di dalam lemak dalam waktu yang cukup lama. Berbeda halnya dengan vitamin yang larut dalam air, bila jumlahnya melebihi yang diperlukan oleh tubuh, kelebihan akan dibuang ke luar tubuh melalui urin. Kekurangan vitamin akan menyebabkan penyakit avitaminosis. 
Senyawa organik yang terdapat dalam makanan dan dibutuhkan untuk pertumbuhan yang normal dinamakan vitamin. Menurut kelarutannya vitamin dibedakan menjadi 2 golongan, yaitu:
ü Vitamin yang larut dalam air: vitamin B dan C.
ü Vitamin yang larut dalam lemak: vitamin A, D, E, dan K